menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition
Did you know ?

Cerita Dongeng Anak Gembala dan Serigala, Akibat Buruk dari Berbohong

Membacakan dongeng kepada anak-anak adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengajarkan tentang banyak hal termasuk melatih kemampuan membaca mereka. Waktu yang paling sering dipilih oleh banyak orang tua untuk membacakan dongeng adalah pada saat ingin tidur.

Untuk Yupiers yang mencari dongeng yang menarik untuk dibacakan ke anak-anak, Yumin punya cerita dongeng anak gembala dan serigala yang menarik untuk dibacakan ke anak-anak. Seperti apa cerita dongeng anak gembala dan serigala tersebut? Simak cerita dongeng tersebut selengkapnya berikut ini ya.

Anak Gembala yang Bosan di Hutan

Di sebuah desa yang terletak dekat dengan hutan lebat, hiduplah seorang anak gembala. Setiap hari, ia menggembalakan domba-domba milik majikannya. Anak gembala ini lebih memilih menggembala di hutan yang luas daripada di desa. Di hutan, banyak daun yang bisa dimakan oleh domba-dombanya, dan suasana yang tenang membuatnya merasa lebih bebas.

Namun, hutan yang lebat itu juga sangat sunyi dan kadang terasa menakutkan. Dengan tidak ada teman selain domba-domba dan anjing peliharaannya, si anak gembala sering merasa bosan. Untuk mengusir kebosanan, ia selalu membawa seruling dan memainkan musik saat mengawasi domba-dombanya. Kadang, ia juga bermain-main dengan anjing peliharaannya, yang setia menemaninya sepanjang hari.

Membayangkan Serigala yang Menyerang Domba

Suatu hari, saat si anak gembala sedang duduk santai dan memainkan serulingnya, sebuah ide nakal muncul dalam pikirannya. Ia membayangkan jika suatu saat ada serigala yang datang dari dalam hutan dan menyerang domba-dombanya. Ia merasa bahwa jika serigala benar-benar datang, ia harus berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta bantuan dari warga desa.

"Jika aku teriak, pasti orang-orang akan datang berlari untuk menolongku," pikir anak gembala itu dalam hati. Bayangan itu membuatnya merasa terhibur, namun tidak lama kemudian, ia merasa semakin bosan dengan kebosanan itu.

"Bagaimana jika aku pura-pura melihat serigala? Pasti akan seru!" pikirnya lagi dengan senyum nakal.

Baca Juga: 10 Dongeng Pendek untuk Anak SD: Ajak Si Kecil Belajar Sambil Berpetualang!

Bermain-Main dengan Pembohongan

Keesokan harinya, si anak gembala tidak dapat menahan rasa bosannya. Ia pun memutuskan untuk melakukan hal yang lebih nakal. Dengan sengaja, ia berteriak dengan suara keras, "Serigala! Serigala!"

Mendengar teriakan itu, warga desa yang sedang bekerja di ladang dan rumah-rumah mereka segera berlari menuju hutan, siap untuk mengusir serigala yang menyerang. Mereka membawa alat dan senjata, berlari dengan cepat untuk menyelamatkan anak gembala dan domba-dombanya.

Namun, begitu warga sampai di lokasi, mereka hanya menemukan si anak gembala yang tertawa terbahak-bahak. "Ahaha! Kalian semua datang begitu cepat! Tapi tidak ada serigala!" kata anak gembala dengan puas. Warga desa merasa sangat marah dan kecewa.

"Kau menipu kami! Kami meninggalkan pekerjaan kami untuk membantu, tapi kau hanya bercanda!" geram seorang petani. Warga desa pun segera meninggalkan anak gembala itu dan kembali ke desa, sambil menggerutu karena merasa dibohongi.

Anak gembala merasa senang karena kejahilannya berhasil. "Aku hanya ingin tahu apakah kalian akan datang jika benar-benar ada serigala," ujarnya dengan senyum puas.

Berbohong Lagi dan Lagi

Beberapa hari kemudian, anak gembala itu merasa bosan lagi. Ia kembali berpikir untuk memainkan permainan yang sama. Kali ini, ia berteriak lagi, "Serigala! Serigala!" dengan suara panik, seolah-olah serigala benar-benar datang.

Sekali lagi, warga desa berlari dengan cepat ke hutan untuk membantu anak gembala tersebut. Namun, saat mereka tiba di sana, mereka hanya menemukan anak gembala yang tertawa terbahak-bahak lagi.

"Kamu sudah menipu kami lagi!" ujar seorang ibu yang marah. "Jangan lakukan ini lagi, atau kami tidak akan percaya padamu lagi," ancam seorang petani lainnya.

Namun, anak gembala tetap tertawa dan merasa puas dengan reaksinya yang berhasil lagi. Warga desa pun meninggalkan hutan, kali ini dengan wajah penuh kemarahan.

Baca Juga: 12 Dongeng Pendek Anak yang Mendidik dan Penuh Pesan Moral!

Serigala Benar-benar Datang

Beberapa hari setelah kejadian itu, saat matahari mulai tenggelam, anak gembala melihat sesuatu yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Seekor serigala keluar dari dalam hutan dan mengintai domba-dombanya. Serigala itu tampak lapar dan siap memangsa domba yang sedang makan.

Anak gembala yang melihat serigala itu langsung panik. "Serigala! Serigala!" teriaknya keras-keras, berharap warga desa akan datang menolongnya. Namun, kali ini, tidak ada yang datang.

Warga desa yang mendengar teriakannya hanya mengabaikannya, karena mereka sudah tidak percaya padanya lagi. "Dia pasti hanya bercanda lagi," kata seorang warga.

Serigala itu dengan mudah menerkam domba-domba yang sedang makan. Anak gembala itu tidak bisa berbuat apa-apa sendirian. Ia mencoba mengusir serigala, tetapi gagal. Domba-dombanya dimangsa serigala dengan cepat, dan anak gembala itu hanya bisa menyesali perbuatannya.

Menyesal dan Kehilangan Segalanya

Saat serigala akhirnya pergi, anak gembala yang ketakutan dan penuh penyesalan segera kembali ke desa dengan tangan kosong. Ia merasa sangat menyesal karena tidak ada yang datang untuk menolongnya. Warga desa yang dulu selalu siap membantu, kini tidak mempercayainya lagi karena kebohongannya yang berulang-ulang.

"Aku berjanji tidak akan berbohong lagi," bisik anak gembala itu dalam hati, menyesali semua yang telah terjadi. Namun, semuanya sudah terlambat. Ia telah kehilangan kepercayaan warga desa dan domba-dombanya.

Baca Juga: 8 Dongeng Bahasa Inggris Seru dengan Pesan Moralnya!

Pesan Moral dari Dongeng Anak Gembala dan Serigala

Dari dongeng ini, Yupiers bisa belajar beberapa hal penting:

1. Kejujuran adalah Segalanya

Anak gembala berulang kali berbohong tentang serigala yang datang, dan akibatnya, ia kehilangan kepercayaan warga desa. Ketika serigala yang sebenarnya datang, tidak ada yang datang untuk menolong. Hal ini mengajarkan kita bahwa sekali kita kehilangan kepercayaan orang lain, sangat sulit untuk mendapatkannya kembali.

2. Ada Konsekuensi dari Setiap Tindakan

Kebohongan yang dilakukan anak gembala mengajarkan kita bahwa setiap tindakan, baik atau buruk, memiliki akibat. Berbohong bisa berakibat fatal, seperti yang dialami oleh anak gembala yang kehilangan domba-dombanya.

3. Menghargai Kepercayaan Orang Lain

Dalam dongeng ini, anak gembala tidak menghargai perhatian dan kepercayaan yang diberikan oleh warga desa. Ketika bantuan benar-benar diperlukan, warga desa tidak lagi percaya padanya, yang menyebabkan bencana bagi anak gembala dan domba-dombanya.

Cerita ini mengajarkan anak-anak untuk selalu berkata jujur dan menghargai orang lain, karena kejujuran adalah dasar dari hubungan yang baik dan saling percaya.

Itulah dongeng anak gembala dan serigala serta pesan moral dari dongeng tersebut dari Yumin kali ini. Dongeng tersebut menjadi salah satu dongeng sebelum tidur yang cocok untuk dibaca kepada anak-anak. Semoga dongeng anak gembala dan serigala tersebut dapat bermanfaat untuk Yupiers ya.

Home Our Story Events Games Profile