menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition

Cerita Rakyat Putri Ayu dan Perjalanan yang Mengubah Takdir

Seperti apa cerita rakyat Putri Ayu yang berasal dari Bali? Yuk simak cerita selengkapnya berikut ini.

Cerita rakyat adalah salah satu warisan budaya yang sudah diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi, dan biasanya setiap wilayah di Indonesia memilih cerita rakyatnya masing-masing. Di Bali, yang lebih tepatnya lagi di Desa Trunyan, ada salah satu cerita rakyat yang sudah cukup terkenal, cerita tersebut berjudul Putri Ayu.

Cerita rakyat Putri Ayu bukan hanya menceritakan tentang kecantikan seorang putri, tapi juga memiliki pelajaran moral yang berharga. Kira-kira seperti apa cerita rakyat Putri Ayu tersebut? Simak cerita selengkapnya berikut ini ya.

Baca Juga: 10 Dongeng Pendek untuk Anak SD: Ajak Si Kecil Belajar Sambil Berpetualang!

Petualangan Empat Anak Raja

Pada zaman dahulu, hiduplah empat anak raja di sebuah kerajaan besar. Mereka terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Sebagai keturunan bangsawan, mereka tumbuh dalam kemewahan dan aturan istana yang ketat. 

Rasa ingin tahu mereka tentang dunia luar semakin besar setiap harinya. Mereka mendambakan kebebasan, petualangan, dan pengalaman baru yang tak bisa mereka temui di dalam tembok istana.

Suatu hari, dari arah timur, mereka mencium aroma harum yang begitu memikat hati. Wangi itu terasa suci dan damai, seolah berasal dari sesuatu yang sangat istimewa. 

Tertarik oleh aroma tersebut, keempat anak raja itu pun meminta izin kepada orang tua mereka untuk keluar dari istana dan mencari sumber bau harum itu. Setelah mendapatkan izin, mereka pun memulai perjalanan panjang penuh tantangan.

Rintangan dalam Perjalanan

Perjalanan mereka dimulai dari istana menuju arah timur, menyusuri pantai utara, hingga menyeberangi Pulau Bali. Di tengah perjalanan, mereka dihadapkan pada berbagai rintangan seperti bertemu dengan harimau buas dan ular besar. 

Namun, dengan keberanian dan kerja sama, keempatnya berhasil melewati semua bahaya itu.


Setibanya di kaki Gunung Batur, sang putri bungsu jatuh cinta dengan keindahan alam di sana. Ia merasa tenang dan damai, terutama saat berada di Pura Batur yang terletak di lereng gunung. 

Meskipun ketiga saudaranya tidak setuju dengan keputusannya untuk menetap, sang putri tetap bersikeras. Akhirnya, ia pun ditinggalkan di sana oleh saudara-saudaranya yang melanjutkan perjalanan.

Perpecahan Saudara

Tiga saudara yang tersisa melanjutkan perjalanan mencari sumber aroma harum. Ketika mereka tiba di dataran di barat daya danau, mereka mendengar suara burung yang merdu. Sang adik laki-laki kedua, karena kegirangannya, berniat menangkap burung tersebut.

Kakak tertua dengan tegas melarangnya, “Jangan teruskan keinginanmu itu, perjalanan kita masih panjang.” 

Namun, sang adik tetap bersikeras mengejar burung itu. Karena tidak menurut, akhirnya ia ditinggalkan oleh dua saudaranya.

Perjalanan berlanjut dengan dua saudara tersisa. Di tengah jalan, mereka menemukan dua wanita sedang duduk; salah satunya sedang mencari kutu di kepala temannya. Sang adik perempuan merasa sangat tertarik dan ingin tinggal bersama kedua wanita itu. 

Kakak tertua yang melihat hal itu pun kembali marah dan berkata, “Kalau begitu, tinggal saja di sini.” 

Sang adik pun memilih untuk menetap bersama mereka, meninggalkan kakaknya sendiri.

Pertemuan dengan Putri Ayu

Kini tinggal sang kakak tertua seorang diri. Ia tetap melanjutkan perjalanan dengan tabah. Perjalanannya membawanya ke sebuah desa bernama Trunyan di Bali. Di sana, ia beristirahat di bawah sebuah pohon bernama taru menyan. 

Saat menghirup udara di sekitarnya, ia merasakan aroma harum yang sangat kuat dan lembut, persis seperti yang mereka cari sejak awal.

Ketika sedang menikmati aroma itu, tiba-tiba muncul seorang gadis cantik di hadapannya. Sang kakak tertua terpesona dan bertanya, “Duhai putri ayu, siapakah gerangan dikau? Apakah kau seorang dewi?”


Dengan senyum lembut, gadis itu menjawab, “Aku hanya manusia biasa, penduduk desa ini. Jika kau ingin tahu lebih banyak tentang diriku, tinggallah di sini dan temuilah keluargaku.”

Kebahagiaan di Trunyan

Sang kakak tertua pun memutuskan untuk menetap di Desa Trunyan. Tak lama kemudian, ia menikahi Putri Ayu, gadis cantik yang ia temui di bawah pohon taru menyan. Ia diterima dengan baik oleh penduduk desa dan bahkan diangkat menjadi kepala desa.

Kehidupan mereka pun dipenuhi kebahagiaan dan ketenangan. Sang kakak tertua tidak hanya menemukan aroma harum yang dicarinya selama ini, tetapi juga menemukan cinta sejati dan rumah baru bersama Putri Ayu dan anak-anak mereka.

Baca Juga: 10 Cerita Rakyat Bahasa Inggris Terkenal Beserta Terjemahannya!

Pesan Moral dari Cerita Rakyat Putri Ayu

Cerita rakyat Putri Ayu tidak hanya menyajikan kisah yang perjalanan penuh rintangan dan perpisahan, tetapi juga mengandung berbagai pesan moral yang masih relevan hingga hari ini. Berikut beberapa pesan moral yang bisa Yupiers petik:

1. Ikuti Suara Hati dengan Bijak

Sang bungsu memutuskan untuk tinggal di lereng Gunung Batur karena merasa damai di tempat itu. Meski mendapat tentangan dari kakak-kakaknya, ia tetap berpegang pada keyakinannya. Dari sini Yupiers bisa belajar bahwa mengikuti suara hati itu penting, selama disertai kebijaksanaan dan tanggung jawab.

2. Hidup adalah tentang Pilihan dan Konsekuensinya

Setiap saudara dalam cerita ini memilih jalan hidupnya masing-masing. Ada yang memilih mengejar burung, ada yang tertarik dengan kesederhanaan hidup bersama warga desa, dan ada yang tetap bertekad menyelesaikan pencarian. Semua pilihan memiliki konsekuensinya sendiri. Yupiers, dalam hidup, penting untuk memahami bahwa setiap keputusan yang kita ambil akan menentukan masa depan kita.

3. Kesabaran dan Ketekunan Membawa Hasil

Kakak tertua yang tetap melanjutkan perjalanan meski ditinggalkan saudara-saudaranya akhirnya menemukan apa yang ia cari: sumber bau harum dan kebahagiaan sejati. Ini mengajarkan bahwa ketekunan, keberanian, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan akan membawa kita pada tujuan yang sebenarnya.

4. Keindahan Bisa Ditemukan di Tempat yang Tak Terduga

Awalnya, aroma harum itu tampak seperti misteri yang jauh dari jangkauan. Namun ternyata, keharuman itu berasal dari alam, tepatnya pohon Taru Menyan di Desa Trunyan. Hal ini menunjukkan bahwa keindahan dan makna hidup sering kali tersembunyi di balik perjalanan dan perjuangan panjang.

5. Hormati Pilihan Orang Lain

Meski tidak setuju, sang kakak tertua tetap menghormati keputusan adik-adiknya yang ingin berhenti di tengah jalan. Ini mengajarkan Yupiers pentingnya menghargai pilihan hidup orang lain, meskipun berbeda dengan apa yang kita harapkan.

6. Alam dan Tradisi adalah Warisan yang Perlu Dijaga

Kisah ini juga berkaitan erat dengan asal-usul Desa Trunyan yang memiliki pohon Taru Menyan dan tradisi unik. Ini menyadarkan kita bahwa budaya dan alam adalah bagian penting dari identitas suatu daerah yang harus dirawat dan dihormati.

Baca Juga: 10 Cerita Legenda Singkat untuk Anak, Menarik dan Penuh Hikmah!

Nikmati Berbagai Cerita Rakyat dengan Yupi Roo Jax

Yupi Roo Jax 
Selain cerita rakyat Putri Ayu, Yumin sebelumnya juga sudah memiliki
berbagai cerita rakyat menarik lainnya dan bisa Yupiers simak juga. Lalu selain itu, ketika membaca berbagai cerita rakyat tersebut tentu saja akan lebih menyenangkan jika ditemani camilan yang enak dan lezat bukan?

Karena hal tersebut Yumin merekomendasikan Yupi Roo Jax untuk menemani cerita Yupiers. Yupi Roo Jax adalah camilan dengan rasa manis, asam dengan sedikit pedas, yang dimana rasa tersebut terinspirasi dari rujak.

Selain itu tentu saja Yupi Roo Jax sudah bersertifikasi aman untuk dikonsumsi dari BPOM dan halal untuk dikonsumsi dari MUI. 

Jadi itulah cerita rakyat Putri Ayu dari Yumin kali ini. Semoga cerita kali ini bermanfaat dan menghibur Yupiers ya.

Home Our Story Events Games Profile