menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition
Did you know ?

Cerita Rakyat Situ Bagendit: Legenda Tragis dari Jawa Barat

Cerita rakyat merupakan salah satu warisan budaya nusantara yang sudah diceritakan secara turun-temurun, dan di Indonesia ini, ada berbagai cerita rakyat yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Salah satunya adalah cerita rakyat di Jawa Barat, yaitu cerita Situ Bagendit. Seperti apa cerita Situ Bagendit tersebut? Kali ini Yumin akan menceritakannya untuk Yupiers, simak cerita selengkapnya berikut ini ya

Nyai Bagendit yang Kaya Raya dan Sombong

Di sebuah desa yang subur di daerah Jawa Barat, tinggal seorang wanita kaya raya bernama Nyai Bagendit. Nyai Bagendit, yang telah menjanda setelah suaminya meninggal, mewarisi kekayaan yang sangat melimpah. Namun, meskipun hidup dalam kemewahan, ia merasa takut akan kehilangan hartanya dan sangat takut jatuh miskin. Ketakutan ini membuatnya menjadi seorang yang kikir dan sangat pelit.

Nyai Bagendit tidak pernah berbagi kepada siapapun, bahkan kepada warga desa yang sedang kesulitan. Ia dikenal sebagai sosok yang sombong, selalu memamerkan kekayaannya di hadapan orang lain. Bahkan, jika ada orang yang meminjam uang darinya, ia akan mengenakan bunga yang sangat tinggi dan mengancam untuk mengambil harta milik orang tersebut jika mereka terlambat membayar utang.

Warga desa sering mengeluh karena perlakuan kasar dan tidak manusiawi yang diberikan oleh Nyai Bagendit, terutama jika mereka tidak mampu membayar utang tepat waktu. Nyai Bagendit memiliki para pengawal yang sering bertindak kasar untuk menagih hutang dari warga yang tidak mampu. Hal ini membuatnya tidak disukai oleh banyak orang di desa.

Perlakuan Kasar kepada Pengemis Tua

Suatu hari, ketika Nyai Bagendit sedang bersantai di halaman rumahnya, menghitung uang dan emas yang ia miliki, datanglah seorang pengemis tua yang lusuh dengan tongkat kayu. Pengemis itu kehausan setelah menempuh perjalanan panjang dan memutuskan untuk meminta sedikit air.

Dengan tampang sombong dan tidak peduli, Nyai Bagendit memandang pengemis itu dengan jijik. "Kau datang hanya untuk meminta air? Pergi dari sini, aku tidak mau repot-repot memberimu apa pun!" kata Nyai Bagendit dengan suara keras.

Pengemis tua yang merasa diperlakukan dengan tidak adil hanya bisa menundukkan kepala. Namun, ia tidak marah. "Aku akan memberi pelajaran kepadamu, Nyai Bagendit. Kau akan menyesal atas perlakuanmu," katanya dengan penuh rasa kecewa, lalu pergi meninggalkan halaman rumah Nyai Bagendit.

Nyai Bagendit hanya tertawa mengejek. "Ah, siapa yang peduli dengan ancamanmu. Kau hanya pengemis tua yang tak berguna!" katanya sambil melangkah masuk ke dalam rumah.

Namun, tanpa disadari, pengemis tua itu memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia menancapkan tongkat kayunya di halaman rumah Nyai Bagendit dan, dengan segera, sebuah kejadian luar biasa pun terjadi.

Baca Juga: 15 Dongeng Cerita Rakyat Indonesia yang Terkenal & Menarik

Air yang Memancar dan Banjir Besar

Dengan kekuatan gaibnya, pengemis tua itu mencabut tongkat kayunya. Begitu tongkat itu tercabut, air mulai memancar keluar dari dalam tanah dengan deras. Air yang keluar semakin lama semakin banyak, dan segera menenggelamkan halaman rumah Nyai Bagendit.

Nyai Bagendit yang awalnya tidak menyadari apa yang terjadi, mulai melihat air mulai merendam rumahnya. Ketika ia keluar dari rumah, ia terkejut melihat air semakin tinggi. "Apa yang terjadi? Kenapa rumahku mulai terendam?" teriak Nyai Bagendit panik.

Melihat desa yang semakin tenggelam, Nyai Bagendit panik dan mencoba untuk menyelamatkan harta bendanya. Ia berlari menuju ruang penyimpanan emas dan membawa sekotak emas besar, berharap bisa melarikan diri ke tempat yang aman. "Tolong! Tolong bantu aku!" teriaknya sambil mengangkat sekotak emasnya, berharap ada seseorang yang mau menolong.

Namun, warga desa sudah lama melarikan diri. Semua orang telah menyelamatkan diri mereka sendiri, meninggalkan Nyai Bagendit sendirian. Tidak ada yang mendengar teriakannya. Desa yang dulunya makmur kini berubah menjadi lautan air.

Tenggelam Bersama Harta yang Tak Berguna

Air terus menggenangi rumah Nyai Bagendit, dan dalam waktu singkat, desa tempatnya tinggal pun tenggelam sepenuhnya. Nyai Bagendit yang dulu hidup dalam kemewahan, kini tenggelam bersama seluruh hartanya. Sekotak emas yang ia bawa pun akhirnya tidak bisa menyelamatkannya dari musibah ini.

Dalam sekejap, desa itu berubah menjadi danau yang luas, yang kini dikenal sebagai Situ Bagendit. Situ, yang dalam bahasa Sunda berarti danau, diambil dari nama Nyai Bagendit, wanita yang tenggelam bersama kekayaannya.

Baca Juga: Cerita Rakyat Sangkuriang: Misteri Terjadinya Tangkuban Perahu

Pesan Moral dari Legenda Situ Bagendit

Dari kisah Nyai Bagendit, kita bisa mengambil beberapa pelajaran berharga. Kisah ini mengajarkan kita bahwa kekayaan yang dimiliki seharusnya digunakan untuk kebaikan dan membantu orang lain, bukan untuk disimpan dengan cara yang egois. Nyai Bagendit yang terlalu fokus pada hartanya dan terlalu takut kehilangan kekayaan akhirnya justru tenggelam bersama semua yang ia simpan.

Tidak ada gunanya memiliki kekayaan yang melimpah jika kita tidak berbagi dengan sesama. Harta yang kita miliki adalah titipan, dan seharusnya digunakan untuk kebaikan, membantu yang membutuhkan, dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Sebaliknya, sifat pelit, sombong, dan tamak akan mendatangkan keburukan dan kesulitan di kemudian hari.

Selain itu, kisah ini juga mengingatkan kita bahwa hidup tidak hanya tentang uang dan kekayaan. Ada nilai-nilai lebih penting seperti kebaikan hati, empati, dan rasa kasih sayang terhadap sesama yang lebih berharga daripada harta duniawi. Nyai Bagendit yang terfokus pada kekayaan dan enggan berbagi akhirnya menyadari bahwa kekayaan tidak bisa menyelamatkan hidupnya ketika ia dikelilingi oleh kesombongan dan keegoisan.

Kisah Situ Bagendit ini memberikan pesan moral yang penting: harta tidaklah abadi, dan kita harus bijak dalam mengelola kekayaan yang kita miliki. Jangan sampai kita menjadi seperti Nyai Bagendit yang tenggelam bersama hartanya yang tak berguna. Sebaliknya, mari kita gunakan kekayaan kita untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan bermakna, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain.

Itulah kisah Situ Bagendit dari Yumin kali ini disertai dengan pesan moral di dalamnya. Selain cerita tentang Situ Bagendit, Yumin juga punya beberapa cerita rakyat menarik lainnya seperti cerita rakyat Timun Mas, cerita rakyat Rawa Pening, cerita rakyat Cindelaras, cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih, dan masih banyak lagi. Semoga cerita tentang Situ Bagendit tersebut bisa bermanfaat untuk Yupiers ya.

Home Our Story Events Games Profile