menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition

10 Contoh Teks Story Telling Anak dalam Bahasa Inggris yang Inspiratif!

Berikut ini adalah beberapa contoh teks story telling anak dalam bahasa inggris yang inspiratif. Seperti apa sajakah ceritanya? Simak selengkapnya di sini ya.

Story telling adalah sebuah kegiatan yang sering kita lakukan, karena hal apapun bisa diceritakan, mulai dari pengalaman sehari-hari, kejadian lucu, sampai dengan cerita-cerita yang menarik. Ketika anak-anak memasuki usia sekolah, mereka akan diminta untuk bercerita tentang berbagai hal, mulai dari tentang keluarga, pengalaman, sampai cerita-cerita dongeng fantasi. 

Kegiatan story telling ini juga sering diajarkan ketika pelajaran bahasa Inggris, karena dengan story telling dalam bahasa Inggris, anak-anak bisa melatih bahasa Inggris mereka dengan lebih baik.

Dibandingkan pengalaman pribadi atau cerita tentang keluarga, story telling ini lebih sering dikaitkan dengan cerita-cerita fantasi atau cerita naratif. 

Mengutip informasi dari buku Beyond Reading Textbook karya Novi Kumalasari dkk, cerita naratif adalah sebuah cerita imajinasi yang bertujuan untuk menghibur orang lain, dimana kejadian dalam cerita tersebut bersifat fiksi atau tidak benar-benar terjadi di dunia nyata.

Selain itu, menurut seorang ahli pendidikan bernama Mark Tuner, story telling adalah kemampuan seseorang untuk mengimajinasikan sebuah pesan dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain dengan cara yang menarik, dan story telling ini dapat membantu anak-anak untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke dalam sebuah cerita. 

Lalu, kira-kira apa sajakah contoh teks story telling anak dalam bahasa Inggris yang inspiratif? Berikut ini adalah beberapa contohnya dari Yumin.

1. Pinocchio

Long ago, there was a puppeteer named Geppetto who really wished for a son. Sadly, his wife had passed away years before. One day, feeling lonely, Geppetto decided to make a wooden puppet so he wouldn’t feel alone anymore. He worked hard all day and finally finished his puppet, naming him Pinocchio.

But soon Geppetto felt lonely again because Pinocchio couldn’t walk or talk. One night, Geppetto prayed to God, hoping Pinocchio could become a real boy. He kept thinking about it even in his dreams.

The next morning, Geppetto was amazed, Pinocchio was alive! He taught Pinocchio how to walk, read, talk, and do other human things. Pinocchio then went to elementary school.

One day, Pinocchio got bored and came home late. When Geppetto asked where he had been, Pinocchio said he was at school, but he wasn’t. Suddenly, Pinocchio’s nose started growing longer and longer. It was clear he had told a lie!

The next morning, Pinocchio was kidnapped by a circus owner and forced to perform as a talking puppet. Geppetto worried since Pinocchio hadn’t come home for two days. He searched everywhere but found nothing. While searching at sea, a big wave threw Geppetto into a whale’s stomach!

Meanwhile, Pinocchio managed to escape the circus. When he got home, no one was there. So, he set off to find Geppetto at sea. He had the same accident and ended up inside the whale’s stomach too.

Together, they escaped the whale by making a fire. In the end, they returned home and lived happily ever after.

Versi Bahasa Indonesia

Dahulu kala, ada seorang pembuat boneka kayu bernama Geppetto yang sangat ingin memiliki seorang anak laki-laki. Sayangnya, istrinya meninggal beberapa tahun sebelumnya. Suatu hari, karena merasa kesepian, Geppetto memutuskan membuat sebuah boneka kayu agar tidak sendiri lagi. Ia bekerja keras sepanjang hari dan akhirnya selesai membuat boneka itu, lalu menamainya Pinocchio.

Tapi tak lama, Geppetto merasa kesepian lagi karena Pinocchio tidak bisa berjalan atau berbicara. Suatu malam, Geppetto berdoa kepada Tuhan agar Pinocchio bisa menjadi anak yang nyata. Ia terus memikirkan hal itu bahkan dalam mimpinya.

Keesokan paginya, Geppetto sangat terkejut, Pinocchio hidup! Ia mengajari Pinocchio berjalan, membaca, berbicara, dan melakukan hal-hal seperti manusia. Pinocchio kemudian masuk sekolah dasar.

Suatu hari, Pinocchio merasa bosan dan pulang terlambat. Ketika Geppetto bertanya di mana ia berada, Pinocchio berkata ia sedang di sekolah, padahal tidak. Tiba-tiba, hidung Pinocchio tumbuh panjang sekali, tanda ia telah berbohong!

Keesokan harinya, Pinocchio diculik oleh pemilik sirkus dan dipaksa tampil sebagai boneka yang bisa bicara. Geppetto sangat khawatir karena Pinocchio belum pulang selama dua hari. Ia mencari ke mana-mana tapi tidak menemukan. Saat mencari di laut, gelombang besar menghantamnya dan ia terperangkap di perut ikan paus!

Sementara itu, Pinocchio berhasil melarikan diri dari sirkus. Ketika sampai di rumah, tidak ada siapa pun. Ia pun berangkat mencari Geppetto di laut. Tak disangka, ia mengalami kecelakaan yang sama dan bertemu Geppetto di perut ikan paus.

Mereka bersama-sama keluar dari perut ikan paus dengan membuat api. Di akhir cerita, mereka pulang bersama dan hidup bahagia selamanya.

Pesan moral: Jangan pernah berbohong.

Baca Juga: Apa itu Storytelling? Ini Cara Melatihnya dan Ragam Manfaatnya!

2. The Crying Stone

Once upon a time, in a peaceful little village on Borneo Island, there lived a mother and her daughter. The daughter was very popular because of her stunning beauty. However, despite her good looks, she had a bad attitude. She spent most of her time admiring herself in the mirror and never helped her mother with daily chores. This often made her mother sad, but the mother loved her daughter dearly.

One day, the daughter asked her mother to buy her a new dress. The mother refused because she didn’t have enough money. Still, out of love, she finally bought the dress for her daughter.

When they went to the market, the daughter asked her mother to walk behind her because she felt embarrassed if people saw them together. The mother obeyed, even though it hurt her feelings.

On their way home, the daughter continued to walk in front. When people passing by asked about the woman behind her, the daughter said she was not her mother but her servant! The mother stayed silent but prayed deep in her heart for her daughter to learn a lesson.

Suddenly, the daughter’s legs turned into stone. Realizing this was because she hurt her mother’s feelings, she begged for forgiveness, but it was too late. Slowly, her entire body turned into stone, yet tears could still be seen flowing from the stone. That’s why it’s called “The Crying Stone.”

Versi Bahasa Indonesia

Dahulu kala, di sebuah desa kecil yang damai di Pulau Kalimantan, hiduplah seorang ibu dan putrinya. Putrinya sangat terkenal karena kecantikannya yang memukau. Namun, meskipun cantik, ia memiliki sikap yang buruk. Ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengagumi dirinya sendiri di cermin dan tidak pernah membantu ibunya dengan pekerjaan rumah. Hal ini sering membuat sang ibu sedih, tetapi ibu itu sangat menyayangi putrinya.

Suatu hari, sang putri meminta ibunya membelikannya gaun baru. Ibunya menolak karena tidak punya cukup uang. Namun, karena cinta, akhirnya ia membelikan gaun itu untuk putrinya.

Ketika mereka pergi ke pasar, putrinya meminta ibunya berjalan di belakang karena malu jika orang melihat mereka bersama. Ibunya menurut, meskipun perasaan hatinya terluka.

Dalam perjalanan pulang, putrinya tetap berjalan di depan. Ketika orang-orang bertanya siapa wanita yang berjalan di belakangnya, putrinya menjawab bahwa itu bukan ibunya melainkan pelayannya! Sang ibu tetap diam tapi berdoa dalam hati agar putrinya mendapat pelajaran.

Tiba-tiba, kaki sang putri berubah menjadi batu. Menyadari hal itu karena ia telah menyakiti perasaan ibunya, ia memohon maaf, tapi sudah terlambat. Perlahan, seluruh tubuhnya berubah menjadi batu, tapi air mata masih terlihat mengalir dari batu itu. Itulah sebabnya batu itu disebut “Batu yang Menangis.”

Pesan moral: Jangan pernah menyakiti perasaan orang tua. Cinta mereka adalah harta yang tak ternilai dan harus selalu kita hargai dan jaga.

3. Hidden Treasure

In a peaceful village near the edge of sprawling rice fields, a young girl named Ava stumbled upon an old, worn-out key lying by the riverbank. Curious about where it came from, she decided to start an adventure to find the lock that matched her mysterious key. Trusting her instincts, Ava journeyed far and wide, uncovering long-forgotten secrets along the way.

One quiet day by the river, she finally found the perfect lock. When she turned the key, a bright beam of light shone through, revealing a hidden treasure that had been lost for centuries.

But this treasure wasn’t gold or sparkling jewels, it was a collection of handwritten letters, filled with heartfelt wisdom and love. At that moment, Ava understood that the most valuable treasures in life aren’t material things, but the stories and bonds that truly enrich our hearts.

Versi Bahasa Indonesia

Di sebuah desa yang tenang di tepi hamparan sawah yang luas, seorang gadis muda bernama Ava menemukan sebuah kunci tua yang sudah usang di tepi sungai. Penasaran dari mana asal kunci itu, dia memulai petualangan mencari gembok yang cocok dengan kunci misterius tersebut. Dipandu oleh nalurinya, Ava menjelajah jauh ke sana-sini dan mengungkap rahasia yang telah lama terlupakan.

Suatu hari yang sunyi di pinggir sungai, akhirnya dia menemukan gembok yang pas. Saat dia memutar kunci itu, cahaya terang menyinari, mengungkap harta tersembunyi yang telah hilang selama berabad-abad.

Tapi harta itu bukan emas atau permata yang berkilauan, melainkan kumpulan surat tulisan tangan yang penuh dengan kebijaksanaan dan cinta yang tulus. Saat itu Ava menyadari bahwa harta paling berharga dalam hidup bukanlah benda materi, melainkan cerita dan ikatan yang benar-benar memperkaya hati kita.

Pesan moral: Kadang, harta terbesar bukanlah barang mewah atau emas, tapi kisah dan hubungan yang membuat hidup kita bermakna dan penuh cinta.

4. The Fisherman’s Promise

Once upon a time, in the land of Batak, lived a fisherman named Batara Guru Sahala. One day, while fishing, he caught a fish that could actually talk! The fish begged Sahala to let it go, and with a kind heart, Sahala released it back into the water.

Right after the fish was freed, it magically transformed into a beautiful woman. Sahala instantly fell in love with her and asked her to marry him. She agreed, but with one important promise: Sahala must never reveal that she was once a fish. He promised to keep her secret safe.

They lived happily together and had two daughters. Every morning, Sahala would go fishing while his daughters brought him lunch. But one day, instead of giving the food to their father, the girls ate it themselves.

When Sahala found out, he was furious. He yelled, “You’re acting just like daughters of a fish!”

The girls were confused and didn’t understand what their father meant. They asked their mother, who got very upset. Even though Sahala apologized later, his wife couldn’t forgive him for breaking his promise.

From that moment on, Sahala learned a hard lesson: never break your own promises. Feeling deeply sad and regretful, he decided to spend the rest of his life wandering alone.

Versi Bahasa Indonesia

Dahulu kala, di tanah Batak, hiduplah seorang nelayan bernama Batara Guru Sahala. Suatu hari, saat memancing, dia menangkap seekor ikan yang bisa berbicara! Ikan itu memohon kepada Sahala untuk dilepaskan, dan dengan hati yang baik, Sahala melepaskannya kembali ke sungai.

Begitu ikan itu bebas, ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita cantik. Sahala langsung jatuh cinta dan memintanya untuk menikah. Wanita itu setuju, tapi dengan satu syarat penting: Sahala tidak boleh pernah memberitahu siapapun bahwa dia dulunya seekor ikan. Sahala berjanji akan menjaga rahasia itu.

Mereka hidup bahagia dan dikaruniai dua putri. Setiap pagi, Sahala pergi memancing dan putrinya membawakan makan siang. Namun suatu hari, bukannya memberi makan kepada ayah mereka, kedua gadis itu malah memakannya sendiri.

Saat Sahala tahu kejadian itu, ia sangat marah. Ia berteriak, “Kalian berperilaku seperti anak-anak ikan!”

Anak-anak itu bingung dan tidak mengerti maksud ayahnya. Mereka bertanya pada ibunya yang menjadi sangat kesal. Meski Sahala kemudian meminta maaf, istrinya tetap tidak bisa memaafkan karena janji itu telah dilanggar.

Sejak saat itu, Sahala mendapat pelajaran berharga: jangan pernah mengingkari janji sendiri. Dengan hati yang sedih dan penuh penyesalan, dia memutuskan mengembara sepanjang sisa hidupnya.

Pesan moral: Janji adalah sesuatu yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Sekali kita melanggarnya, kepercayaan bisa hilang dan penyesalan akan datang.

5. The Ant and the Dove

On a scorching day, a tiny ant was on a mission to find some water. After wandering for a bit, she spotted a spring. To get there, she had to climb a tall blade of grass. But while climbing, she slipped and fell into the water!

If not for a dove perched on a nearby tree who saw her struggle, the ant might have drowned. Quickly, the dove plucked a leaf and dropped it close to the ant. The ant climbed onto the leaf, which floated safely to dry land.

Shortly after, a hunter appeared, ready to catch the dove with his net.

Thinking fast, the ant bit the hunter’s heel hard. Startled and in pain, the hunter dropped his net, and the dove flew away to safety.

Versi Bahasa Indonesia

Di hari yang sangat panas, seekor semut kecil sedang mencari air. Setelah berjalan-jalan sebentar, ia menemukan sebuah mata air. Untuk sampai ke sana, semut harus memanjat sebatang rumput yang tinggi. Namun, saat memanjat, ia terpeleset dan jatuh ke dalam air!

Beruntung, seekor burung merpati yang sedang bertengger di pohon dekat situ melihat semut tersebut berjuang. Dengan cepat, burung merpati memetik sehelai daun dan menjatuhkannya di dekat semut. Semut pun naik ke daun itu dan dibawa mengapung ke tanah yang kering dengan aman.

Tak lama kemudian, seorang pemburu datang dengan jaring siap menangkap burung merpati.

Semut pun langsung menggigit tumit pemburu itu dengan cepat. Karena kaget dan kesakitan, pemburu melepaskan jaringnya, dan burung merpati pun terbang bebas.

Pesan moral: Satu kebaikan akan membawa kebaikan lain yang setimpal.

6. Little Heroes in the Wizarding World

In a magical land filled with amazing creatures, there lived an old witch named Moly and a tiny dragon named Mark. The two loved going on adventures together and had become the best of friends.

One day, dark forces threatened their kingdom. Without hesitation, Moly and Mark decided to step up and fight back. Even though Moly was old and Mark was just a small dragon, they showed incredible bravery facing their enemies.

Thanks to Mark’s magic and strength, they managed to defeat the evil forces and save their kingdom once again. Their story reminds us that it doesn’t matter how big or old you are, as long as you have courage in your heart, you can be a hero.

Versi Bahasa Indonesia

Di sebuah dunia sihir yang penuh dengan makhluk ajaib, hiduplah seorang penyihir tua bernama Moly dan seekor naga kecil bernama Mark. Mereka suka sekali berpetualang bersama dan sudah menjadi sahabat terbaik.

Suatu hari, pasukan jahat menyerang kerajaan mereka. Tanpa ragu, Moly dan Mark memutuskan untuk melawan. Meskipun Moly sudah tua dan Mark hanya naga kecil, mereka menunjukkan keberanian luar biasa menghadapi musuh.

Berkat sihir dan kekuatan Mark, mereka berhasil mengalahkan pasukan jahat dan menyelamatkan kerajaan mereka. Kisah mereka mengajarkan kita bahwa ukuran dan usia bukanlah hal penting, yang utama adalah keberanian dalam hati untuk menjadi pahlawan.

Pesan moral: Keberanian di hati jauh lebih berarti daripada ukuran atau usia.

7. A Story of Banyuwangi

Once upon a time, in East Java, there was a king named Sindureja. He had a prime minister named Sidapaksa, who had a beautiful wife. Unfortunately, Sidapaksa had to leave his wife and baby alone because he needed to search for the magical flower bud on Mount Ijen.

Sidapaksa’s mother hated his wife very much. She took the baby and threw him into the river, while the mother wept bitterly. When Sidapaksa returned from his journey, his mother told him that his wife had thrown the baby into the river. Filled with anger, Sidapaksa brought his wife to the river, and she threw herself into the water.

Suddenly, two pure white flowers appeared in the river. The smaller flower said it was Sidapaksa’s son, and that his own mother had killed him. Sidapaksa was deeply saddened. The river left a fragrant scent behind, and that’s why the place is called Banyuwangi.

Versi Bahasa Indonesia

Dahulu kala, di Jawa Timur, hiduplah seorang raja bernama Sindureja. Raja ini memiliki perdana menteri bernama Sidapaksa yang mempunyai istri cantik. Sayangnya, Sidapaksa harus meninggalkan istri dan bayinya sendirian karena dia harus mencari kuncup bunga ajaib di Gunung Ijen.

Ibu Sidapaksa sangat membenci istri menantunya itu. Dia mengambil bayi dan melemparkannya ke sungai, sementara sang ibu menangis tersedu-sedu. Ketika Sidapaksa pulang dari perjalanannya, ibunya memberitahu bahwa istrinya telah melempar bayi ke sungai. Dengan penuh amarah, Sidapaksa membawa istrinya ke sungai, dan sang istri kemudian melemparkan dirinya sendiri ke air.

Tiba-tiba, muncul dua bunga putih murni di sungai. Bunga yang kecil berkata bahwa ia adalah putra Sidapaksa, dan ibunya sendiri yang membunuhnya. Sidapaksa sangat sedih. Sungai itu kemudian meninggalkan aroma harum yang khas, dan itulah asal nama Banyuwangi.

Pesan moral: Terkadang, dari kesedihan dan kehilangan, muncul keindahan yang mengingatkan kita akan kisah masa lalu.

8. Princess Mandalika

Once upon a time in Lombok, there was a kingdom called Kuripan ruled by a very wise king. He had a beautiful daughter named Mandalika. Many princes wanted to marry her, so to pick the right husband, the king held an arrow shooting contest. Whoever was the best archer would win Mandalika’s hand in marriage.

On the competition day, all the princes shot their arrows perfectly. The king found it impossible to choose a winner. Because of this, the princes started fighting and sadly, even killed each other.

Princess Mandalika felt so heartbroken. She didn’t want anyone to die because of her. So, she made a brave decision to go into the sea. She died in the south sea of Lombok. The king and the people were deeply sad and full of regret. They stopped fighting.

To this day, every year around February or March, people go to the south sea to see something special. On that day, lots of worms called nyale come out of the water. Locals believe these nyales are Princess Mandalika’s hair.

Versi Bahasa Indonesia

Dahulu kala di Lombok, ada sebuah kerajaan bernama Kuripan yang dipimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana. Raja tersebut memiliki seorang putri cantik bernama Mandalika. Banyak pangeran yang ingin menikahinya, maka raja mengadakan lomba menembak panah. Siapa yang menjadi pemanah terbaik akan menjadi suami Mandalika.

Pada hari perlombaan, semua pangeran menembakkan panah dengan sempurna. Raja merasa sangat sulit untuk memilih pemenangnya. Karena itulah, para pangeran mulai bertengkar dan bahkan saling membunuh.

Putri Mandalika sangat sedih dan tidak ingin ada yang mati karena dirinya. Ia lalu mengambil keputusan berani dengan pergi ke laut. Ia meninggal di laut selatan Lombok. Raja dan rakyatnya merasa sangat sedih dan menyesal. Mereka pun berhenti bertengkar.

Hingga sekarang, setiap tahun sekitar bulan Februari atau Maret, orang-orang pergi ke laut selatan untuk melihat fenomena unik. Pada hari itu, banyak cacing bernama nyale keluar dari laut. Penduduk setempat percaya bahwa nyale itu adalah rambut Putri Mandalika.

Pesan moral: Kadang, keberanian dan pengorbanan bisa membawa kedamaian dan menghentikan pertikaian.

Baca Juga: 8 Dongeng Bahasa Inggris Seru dengan Pesan Moralnya!

9. The Sacrifice of Raden Kusuma

Once upon a time, Roro Anteng and Joko Seger lived at the foot of Mount Bromo. After six years of marriage, they still didn’t have any children. They prayed and begged the gods for a child. Their prayer was granted, but with one condition, they had to sacrifice their youngest son to the Bromo crater.

Years passed, and Roro Anteng gave birth to a child every year until they had 25 children. They lived happily and soon forgot about the promise. Then, Mount Bromo erupted, signaling that the gods wanted them to fulfill their vow. But they didn’t want to sacrifice their youngest son, Raden Kusuma.

When Raden Kusuma learned about this, he understood the suffering the eruption was causing to the people around the mountain. Being kind and noble, he didn’t want his family and others to suffer because of him. Suddenly, the eruption stopped.

So, Raden Kusuma went to Mount Bromo and sacrificed himself into the crater. Since that day, the Tengger people have given offerings to the crater, honoring Raden Kusuma’s sacrifice.

Versi Bahasa Indonesia

Dahulu kala, Roro Anteng dan Joko Seger tinggal di kaki Gunung Bromo. Setelah menikah selama enam tahun, mereka belum juga dikaruniai anak. Mereka berdoa dan memohon kepada para Dewa agar diberikan keturunan. Doa mereka dikabulkan dengan satu syarat, mereka harus mengorbankan putra bungsu mereka ke kawah Bromo.

Beberapa tahun berlalu, Roro Anteng melahirkan seorang anak setiap tahun hingga mereka memiliki 25 anak. Mereka hidup bahagia dan lupa akan janji itu. Suatu hari, Gunung Bromo meletus, menandakan para Dewa meminta mereka menunaikan janjinya. Namun, mereka tak ingin mengorbankan putra bungsu mereka, Raden Kusuma.

Saat Raden Kusuma tahu tentang hal ini, ia mengerti penderitaan yang dialami oleh warga sekitar akibat letusan. Karena hatinya mulia dan baik, ia tidak ingin keluarganya dan orang lain terus menderita karena dirinya. Tiba-tiba, letusan pun berhenti.

Akhirnya, Raden Kusuma pergi ke Gunung Bromo dan mengorbankan dirinya di kawah. Sejak hari itu, masyarakat Tengger selalu memberikan persembahan ke kawah sebagai penghormatan atas pengorbanannya.

Pesan moral: Kadang, pengorbanan terbesar datang dari hati yang tulus demi kebaikan banyak orang.

10. The Mouse, Deer and The Tiger

Once upon a time, a thirsty mouse deer came to a river to drink, but a hungry tiger suddenly blocked his way. Thinking quickly, the mouse deer came up with a smart idea. He told the tiger that he had a mighty king who was just as strong as the tiger itself. The tiger believed him and agreed to fight the mouse deer’s king.

Leading the tiger to the river, the mouse deer pointed at his own reflection in the water and said, “That’s my powerful king!” The tiger, fooled by his reflection, jumped into the water ready to fight. Meanwhile, the mouse deer took this chance to run away fast into the forest.

When the tiger realized he had been tricked, he felt very embarrassed and started searching for the mouse deer, promising to get revenge. But the clever mouse deer had already vanished deep into the forest. The tiger learned an important lesson about pride and being cautious. From then on, the mouse deer kept outsmarting dangers, while the tiger became wiser about deception.

Versi Bahasa Indonesia

Suatu hari, seekor kancil yang haus mendekati sungai untuk minum, tapi tiba-tiba seekor harimau lapar menghadang jalannya. Dengan cepat, kancil itu merancang rencana cerdik. Ia bilang pada harimau bahwa ia punya raja yang sangat kuat, sama kuatnya dengan harimau. Harimau pun percaya dan setuju untuk melawan raja kancil itu.

Kancil lalu membawa harimau ke sungai dan menunjuk bayangannya sendiri di air sambil berkata, “Itulah rajaku yang perkasa!” Harimau yang tertipu dengan bayangannya itu langsung melompat ke air dan siap bertarung. Sementara itu, kancil pun langsung kabur cepat ke dalam hutan.

Saat harimau sadar bahwa ia telah ditipu, ia merasa malu sekali dan mulai mencari kancil sambil bersumpah akan membalas dendam. Namun kancil yang pintar sudah hilang jauh ke dalam hutan. Harimau pun belajar pelajaran penting tentang kesombongan dan kewaspadaan. Sejak itu, kancil terus menghindari bahaya dengan cerdik, sementara harimau jadi lebih bijak terhadap tipu daya.

Pesan moral: Jangan biarkan kesombongan membuatmu terperangkap, selalu gunakan akal dan hati-hati dalam bertindak.

Baca Juga: 10 Cerpen Bahasa Inggris dan Artinya, Penuh Pesan Moral!

Tunjukan Bakat Story Telling Kamu di Yupi Good Talent 2025

Yupi Good Talent 2025 
Story telling bukan hanya sekedar menceritakan sebuah cerita kepada orang lain dengan tujuan menghibur mereka, melainkan bisa menjadi suatu bakat pada diri anak-anak. Karena hal tersebutlah, Yupi mengadakan event
Yupi Good Talent 2025, dimana anak-anak bisa menunjukan bakat story telling mereka!

Cara mengikuti Yupi Good Talent 2025 ini juga sangatlah mudah. Yupiers cukup upload bakat story telling anak-anak di YoutTube atau TikTok dengan menyertakan hashtag #YupiGoodTalent,dan daftarkan video bakat story tellingmu melalui website www/yupiland.com/ygt

Baca Juga: Bakat Anak Jangan Disimpan! Ini Cara Mengasahnya Lewat Ajang Pencarian Bakat

Dan perlu Yupiers ketahui, bakat-bakat yang dilombakan dalam Yupi Good Talent 2025 ini bukan cuman story telling, tapi juga bakat-bakat lainnya seperti bernyanyi, bermain alat musik, dan berbagai bakat-bakat lainnya.

Baca Juga: Skill yang Biasa Dilombakan dalam Ajang Pencarian Bakat

Jadi itulah informasi lengkap tentang berbagai contoh story telling bahasa Inggris dari Yumin kali ini, semoga bermanfaat untuk Yupiers ya!

Home Our Story Events Games Profile