menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupi Surprise Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition
Did you know ?

10 Contoh Cerita Fantasi Singkat yang Menarik dan Imajinatif

Cerita selalu memiliki daya tarik universal, memikat pembaca dari berbagai lapisan usia. Dalam beragam jenis cerita yang ada, cerita fantasi kerap menjadi magnet yang menarik perhatian dan imajinasi.

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia dan dikutip dari buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 2 oleh Imam Taufik, dkk, Cerita fantasi adalah sebuah cerita yang menjelaskan atau menggambarkan berbagai perbuatan, pengalaman atau sebuah kejadian yang merupakan angan-angan, imajinasi, khayalan, atau rekaan belaka, 

Senada dengan pernyataan tersebut, menurut Nurgiyantoro (2008) yang dikutip dalam e-Jurnal Universitas Islam Negeri Satya Negara Indonesia, cerita fantasi dapat diidentifikasi sebagai narasi yang memuat tokoh, alur, atau tema dengan tingkat kebenaran yang meragukan, baik secara menyeluruh maupun hanya sebagian cerita. Imajinasi penulis seringkali memainkan peran krusial dalam pengembangan cerita fantasi, menyebabkan banyak bagian cerita yang tampak tidak masuk akal.

Ada beberapa contoh cerita fantasi yang dapat Yupiers baca untuk memuaskan hasrat imajinasi tanpa batas kalian. Nah pada kesempatan kali ini, Yumin akan memberikan 10 contoh cerita fantasi singkat yang menarik.

1. Cerita Fantasi Rembulan (Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari)
Anak Rembulan Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari

Bersumber dari Buku "Anak Rembulan: Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari", Terbitan Mizan (Mizan Fantasi), Oleh Djokolelono. Inilah contoh cerita fantasi anak yang berjudul Anak Rembulan.

Cerita ini akan berpusat pada karakter utama yang bernama Nono. Nono, seorang anak yang liburan di Wlingi, mendapati dirinya terperangkap dalam petualangan waktu. Dia tiba-tiba berada di zaman Belanda di Indonesia dan terlibat dalam perang yang melibatkan konspirasi. 

Petualangannya dimulai ketika dia berhenti di dekat pohon kenari legendaris di tepi Kali Njari, tempat yang konon menelan seorang anak bernama Trimo pada masa serangan Belanda. Namun, sepedanya tiba-tiba hilang, dan dia bertemu dengan Trimo yang memperingatkannya tentang bahaya.

Nono menyadari dia berada di era Belanda ketika Kapitan d’Jaree menemukannya. Pohon kenari yang legendaris telah hilang, digantikan oleh suasana zaman Belanda. Nono hampir dihukum karena memakai kaos Manchester United, yang dianggap simbol musuh Wolanda (Belanda). Dialog kocak terjadi saat Nono menjelaskan bahwa MU bukanlah musuh Belanda.

Petualangan Nono berlanjut saat dia terperangkap di Warung Mbok Rimbi yang aneh, bertemu dengan kelompok Semut Hitam yang merupakan pencuri, berinteraksi dengan legenda Gunung Kelud Mahesasuro dan Lembusuro, serta berhadapan dengan putri Belanda yang bisa berubah menjadi burung kenari. Nono juga harus memimpin perang akibat konspirasi dalam kerajaan.

Buku ini menggabungkan sejarah, mitos, dan legenda lokal dengan gaya yang mengasyikkan. Djokolelono, penulis senior, berhasil memadukan elemen-elemen ini dalam petualangan yang menarik. Meskipun begitu, beberapa ilustrasi di dalam buku kurang sesuai dengan cerita. Bagian akhir buku dianggap kurang menarik dan mungkin terlalu mengandalkan kebetulan.

Secara keseluruhan, "Anak Rembulan" membuktikan bahwa cerita fantasi lokal memiliki daya tarik yang tidak kalah dengan cerita internasional. Djokolelono, penulis berpengalaman, menciptakan kombinasi yang menarik dari sejarah, mitos, dan legenda lokal dalam kisah petualangan yang menghibur.

2. Dongeng Fantasi "Biru Si Peri Hutan"
Biru si Peri Hutan

Setiap pagi, Biru Si Peri Hutan bangun dengan sinar matahari yang mencicit pipinya melalui jendela di rumah pohonnya. Dengan cepat, Biru terbangun dan terbang keluar jendela. Seperti peri lain, Biru memiliki sayap yang memungkinkannya terbang. Dia membangunkan teman-teman hutan dengan suara ceria, memanggil dari jendela kamar mereka.

"Bangun, teman-teman! Ayo bermain!" seru Biru, dan teman-teman pun bangkit.

Beberapa teman terbang keluar dengan boneka tidur, sementara yang lain masih kantuk dengan selimut mereka. Setelah membangunkan mereka semua, Biru terbang ke puncak pohon tinggi di hutan. Teman-temannya menyusul, dengan para peri hutan terbang dan binatang-binatang hutan memanjat pohon.

Namun, Enggang, yang tidak memiliki sayap, hanya bisa melompat-lompat di tanah dengan gembira. Dia adalah yang paling ceria di antara mereka, meskipun tidak bisa terbang. Suaranya nyaring seperti Biru, dan pagi di hutan selalu riuh dengan keceriaan mereka.

Namun, suatu hari cuaca berubah. Hujan deras turun, menggantikan sinar matahari. Biru menunggu di dalam rumah pohonnya, dan begitu hujan berhenti, dia langsung terbang keluar memanggil teman-temannya untuk bermain.

Namun, bekantan terpeleset dan terluka saat memanjat pohon yang licin. Enggang, tanpa sayap, memberi semangat padanya. Ketika semua turun, mereka melihat luka Bekantan dan Biru mendekatinya dengan perasaan sedih. Biru memeluk Bekantan dengan penuh kasih, dan luka-lukanya mulai sembuh.

Namun, keajaiban itu datang dengan konsekuensi. Sayap Biru mulai menghilang, satu demi satu. Tapi yang lebih mengejutkan, Biru hanya memberikan setengah keajaiban kepada Bekantan. Kekuatan lain masih harus diberikan.

Biru mendekati Enggang, yang selalu ceria meskipun tidak bisa terbang. Enggang memberi semangat pada Bekantan, dan Biru memeluknya sambil tersenyum. Sisanya dari keajaiban itu pun menghilang, menyatu dengan Enggang.

Ketika Biru kehilangan sayapnya, itu adalah pengorbanan atas persahabatan dan belas kasih. Dan dalam momen itu, persahabatan mereka tumbuh lebih kuat dari sebelumnya, diiringi oleh keajaiban dan semangat yang abadi.

3. Kupu-kupu Saputangan
Kupu-kupu Saputangan

Putri Marina, putri cantik dari Kerajaan Awan Biru, memiliki hobi unik: mengumpulkan saputangan. Setiap hari, dia meminta penjahit istana membuat saputangan baru dengan syarat berbeda dari yang sebelumnya. Para tamu istana juga memberinya saputangan sebagai hadiah. Putri Marina bahagia menerimanya.

Namun, pada suatu hari, dia meminta ayahnya untuk mengumpulkan saputangan dari seluruh negeri. Sang Raja mengabulkannya, dan semua perempuan di kerajaan memberikan saputangan mereka. Ribuan saputangan terkumpul di istana, dan Putri Marina sangat senang.

Tetapi, di dalam lemari saputangan itu, terjadi sesuatu yang tak terduga. Saputangan-saputangan lama milik Putri Marina menjadi iri pada saputangan-saputangan baru yang datang. Mereka merindukan pengalaman bersama pemilik lama mereka. Suatu hari, para saputangan tua memutuskan untuk terbang keluar dari lemari dan mengejar pengalaman baru.

Mereka terbang ke berbagai tempat dan menemukan pemilik baru yang membawa mereka berjalan-jalan. Putri Marina sedih kehilangan saputangan-saputangannya, tetapi Sang Raja menyarankan agar dia hanya menyimpan beberapa saputangan yang tersisa dan mengajak mereka berjalan sesekali.

Putri Marina belajar bahwa memiliki sedikit barang tetapi menggunakannya lebih berarti daripada mengumpulkan banyak barang yang hanya disimpan. Dia menjadi lebih bahagia dan bijaksana, sementara saputangan-saputangan lamanya menemukan kebahagiaan baru bersama pemilik baru mereka.

4. Candi Prambanan
Candi Prambanan

Cerita tentang Candi Prambanan berkisah di sekitar kota Yogyakarta, di mana terdapat candi Hindu yang paling memukau di Indonesia. Candi ini dibangun pada abad kesembilan Masehi. Karena letaknya di desa Prambanan, namanya menjadi Candi Prambanan dan juga dikenal sebagai Candi Lara Jonggrang, yang berasal dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Beginilah alur kisahnya.

Dikisahkan tentang seorang raja bernama Prabu Baka yang memerintah di Prambanan. Raja ini adalah seorang raksasa yang menakutkan dengan kekuasaannya yang besar. Namun, pada akhirnya, takdir berpihak kepada Raja Pengging yang berhasil mengalahkannya. Prabu Baka gugur di medan perang. Kemenangan Raja Pengging diperoleh berkat bantuan seorang pria kuat bernama Bondowoso, yang juga dikenal sebagai Bandung Bondowoso karena memiliki senjata sakti bernama Bandung.

Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso mendiami Istana Prambanan. Di istana ini, dia terpesona oleh kecantikan Lara Jonggrang, putri dari bekas musuhnya, bahkan putri dari raja yang telah ia bunuh. Meskipun demikian, niatnya adalah untuk menjadikan Lara Jonggrang istrinya. Lara Jonggrang merasa takut menolak pinangan tersebut, tetapi dia memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menerimanya.

Dia bersedia menikahi Bandung Bondowoso asalkan ia dapat memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Syaratnya adalah agar Bandung Bondowoso membuat seribu candi dan dua sumur dalam waktu semalam. Meskipun agak enggan, Bandung Bondowoso setuju untuk mengikuti syarat tersebut. Dia meminta bantuan dari ayahnya yang memiliki kekuatan magis, termasuk pasukan roh halus.

Pada hari yang telah ditetapkan, Bandung Bondowoso bersama pengikutnya dan roh-roh halus dimulai membangun banyak candi sekaligus. Kecepatan dan cara mereka bekerja sangat mengejutkan. Ketika jam empat pagi tiba, hanya tersisa lima candi yang belum selesai. Selain itu, dua sumur juga hampir selesai dibuat.

Semua penghuni Istana Prambanan merasa bingung karena mereka meyakini bahwa syarat-syarat dari Lara Jonggrang akan terpenuhi. Mereka bingung harus berbuat apa. Dengan cepat, gadis-gadis dipanggil dan diperintahkan untuk menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga beraroma harum. Mendengar suara lesung dan mencium aroma bunga palsu yang wangi, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka mengira matahari sudah terbit. Meskipun hanya kurang satu candi lagi untuk diselesaikan, roh-roh halus menghentikan tugas mereka dan tanpa bantuan mereka, Bandung Bondowoso tidak akan dapat menyelesaikannya.

Keesokan harinya, ketika Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya telah gagal, dia merasa marah. Dia mengutuk gadis-gadis di sekitar Prambanan bahwa tak akan ada orang yang mau menikahi mereka sampai mereka menjadi perawan tua.

Sementara itu, Lara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca ini ditemukan dalam ruang candi yang besar yang sekarang dikenal sebagai Candi Lara Jonggrang. Candi-candi lain di dekatnya disebut Candi Sewu, yang artinya seribu.

5. Kisah Laba-laba, Kupu-kupu dan Kancil
Kisah Laba-laba, Kupu-kupu dan Kancil

Suatu hari, Kupu-kupu terbang ke sana-kemari di pinggiran hutan. Banyak bunga di sekitarnya bergoyang saat Kupu-kupu lewat. Di balik pepohonan, ia bertemu Laba-laba dan Kancil. Laba-laba sedang membuat jaring, sementara Kancil makan dedaunan. 

“Selamat pagi, Kupu-kupu,” sapa Laba-laba.

“Selamat pagi, Laba-laba dan Kancil,” balas Kupu-kupu dengan gembira. “Sedang apa kalian?” 

“Aku sedang membuat jaring, Kupu-kupu,” kata Laba-laba. “Kancil sedang menikmati sarapan.”

“Wah besar sekali jaringmu. Hasil tangkapanmu pasti banyak malam ini,” seru Kupu-kupu, Laba-laba tersenyum. 

“Tidak, Kupu-kupu,” kata Laba-laba merendah. “Meskipun jaringku besar, terkadang tak satupun nyamuk dan serangga yang hinggap di jaringku. Berbeda sekali denganmu, kamu bisa menghisap madu sebanyak-banyaknya.”

“Betul kata Laba-laba,” imbuh Kancil. “Terkadang aku pun jarang mendapatkan daun dan buah-buahan segar.”

Kupu-kupu tersenyum malu, “Tidak juga, apabila bunga sedang gugur aku kesulitan mendapatkan makanan. Aku harus terbang cukup jauh untuk mencari bunga yang lebih segar. 

Kupu-kupu ingat, sebentar lagi musim panas sehingga banyak bunga yang akan layu. 

“Tidak apa-apa, Kupu-kupu. Tak perlu sedih. Setiap hari, kita bekerja agar bisa mendapatkan makanan. Meskipun susah, kita harus menjalaninya,” kata Kancil. 

“Betul perkataan Kancil,” tambah Laba-laba. 

“Baiklah, teman. Aku pergi dulu. Aku mau melanjutkan mencari bunga yang segar. Kalian selamat bekerja mencari makanan juga.” Kupu-kupu berpamitan, lalu menghilang di antara pepohonan. 

Mereka berpisah dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing

6. Tanggapan untuk Si Monyet
Tanggapan untuk Si Monyet

Monyet memiliki hubungan persahabatan yang erat dengan Penyu. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Namun sayangnya, Monyet memiliki sifat pelit dan rakus yang tidak disukai oleh Penyu.

"Hey Monyet, makananku sudah habis, bisakah kamu memberiku satu pisang?" ujar Penyu dengan permohonan.

"Tidak bisa, Penyu. Saya juga sudah kehabisan makanan. Bagaimana dengan besok?" balas Monyet.

Penyu merasa sedih mendengar jawaban Monyet. Dia pulang dengan hati berat, meninggalkan Monyet yang sedang menikmati pisang sendirian. Di perjalanan pulang, Penyu bertemu dengan Kancil dan Kupu-kupu.

"Hai Penyu, mengapa kamu terlihat sedih?" tanya Kupu-kupu.

"Aku merasa lapar, Teman-teman," jawab Penyu.

"Kasihan sekali. Bukankah Monyet baru saja memetik pisang? Kenapa kamu tidak memintanya?" tanya Kancil.

Penyu menggeleng. "Dia menolak memberiku."

"Begitu ya, sudahlah, ikutlah ke rumahku. Aku punya banyak buah-buahan untukmu," kata Kancil.

Mereka bersama-sama menuju rumah Kancil. Setelah tiba di sana, Penyu makan dengan lahap. Setelah itu, mereka merencanakan cara untuk memberi pelajaran pada Monyet. Akhirnya, mereka membuat sebuah sampan dari batang pohon.

Sampan itu diberi lubang di bagian dasarnya. Pada hari yang telah ditentukan, Penyu mendekati Monyet. "Hei Monyet, temanku punya banyak pohon pisang di hutan seberang sungai. Mari kita pergi dan menikmati pisang-pisang itu bersama."

Tanpa berpikir panjang, Monyet setuju untuk pergi bersama Penyu. Padahal, Monyet tidak pandai berenang. Kancil dan Kupu-kupu juga ikut dalam sampan.

Saat mereka berada di tengah sungai, Kancil membuka lubang di dasar sampan. Air segera memasuki sampan dan Monyet menjadi panik. Kupu-kupu dengan sigap terbang keluar dari sampan. Penyu dengan berani melompat ke dalam air, diikuti oleh Kancil yang berpegangan pada Penyu.

"Tolonglah aku, Teman-teman!" teriak Monyet dalam kepanikan.

"Inilah akibatnya jika kita terlalu rakus, Monyet!" teriak Kupu-kupu dengan marah.

Setelah beberapa saat, Penyu merasa kasihan terhadap Monyet. Dia berenang ke arah Monyet dan menolongnya.

"Terima kasih, Penyu. Maafkan aku atas sifat serakah ku selama ini!" seru Kupu-kupu dengan penyesalan. Setelah beberapa saat, Penyu merasa kasihan terhadap Monyet. Dia berenang ke arah Monyet dan menolongnya.

"Terima kasih, Penyu. Aku minta maaf karena sikap serakah ku. Aku berjanji akan mengubah perilaku ini," ujar Monyet. Dan Monyet benar-benar menghormati janjinya kepada Penyu. Akhirnya, mereka menjadi sahabat yang lebih erat dan penuh kedamaian daripada sebelumnya.

7. Si Karya Istimewa dari Kribo Kasuari
Si Karya Istimewa dari Kribo Kasuari

Riri Kasuari memiliki hasrat yang mendalam dalam membuat kue-kue lezat. Buku resep yang dimilikinya terlihat sangat tebal dan penuh variasi. Riri bercerita bahwa buku resep itu berasal dari ibunya, dan sebelum itu, dari neneknya. Tradisi ini dilanjutkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Setiap kali seseorang menerima buku resep ini, mereka diharapkan menciptakan resep baru yang belum pernah ada sebelumnya. Kemudian, resep tersebut akan ditambahkan ke dalam buku. Itulah sebabnya buku resep tersebut menjadi begitu tebal dan berharga.

Suatu hari, Riri Kasuari merasa ingin menciptakan sebuah resep baru yang unik. Dia memutuskan untuk menciptakan resep "Kue Paling Tinggi di Dunia." Ia mengumumkan rencananya melalui spanduk besar yang dipasang di Hutan Damai.

Pada hari yang telah ditentukan, suasana Minggu yang cerah, Riri Kasuari bekerja keras membuat banyak kue tart. Dia menumpuk kue-kue tersebut sedemikian rupa, sehingga semakin tinggi menumpuknya, semakin kecil ukurannya. Semua hewan di sekitar yang datang untuk melihat menjadi sangat penasaran, tetapi Riri Kasuari belum mengizinkan mereka mencicipinya.

"Kesabarannya ya, nanti saat semuanya siap."

Riri Kasuari terus menumpuk kue-kue tersebut dengan penuh semangat. Namun, semakin tinggi tumpukan kue, semakin sulit untuk mengelolanya. Bahkan, dia sampai harus membongkar bagian atap Balai Kota agar kue-kue bisa mengakses ruang yang lebih tinggi. Kini, kue-kue tersebut telah melebihi tinggi atap Balai Kota.

"Sudah cukup, Riri! Kue-kue ini terlalu tinggi. Kapan kami bisa merasakannya?" seru teman-temannya dengan gugup.

"Sabar ya, nanti saat semuanya siap."

Namun, tak berapa lama kemudian, angin kencang tiba-tiba menerpa. Hembusan angin tersebut membuat tumpukan kue terbang dan mendarat di depan pintu setiap rumah di Hutan Damai. Setiap hewan mendapatkan porsi kue.

"Hore! Ini benar-benar kue yang ajaib. Mari kita nikmati bersama-sama!"

Semua hewan merasa sangat bahagia. Sementara itu, Riri Kasuari hanya tersenyum dan menggaruk kepalanya dengan perasaan puas. Ia mengambil buku resepnya dan mencoret judul "Kue Paling Tinggi di Dunia," menggantinya menjadi "Kue Paling Ajaib di Dunia."

8. Kisah Hewan Pemakan Rumput
Kisah Hewan Pemakan Rumput

Kuda tengah menikmati deru rumput di antara giginya. Rasa lapar yang dalam mendorongnya meraih kelezatan hijau yang ada di hadapannya. Tubuhnya yang hitam menjulang tinggi dan berotot, begitu menarik perhatian. Kancil, yang menyaksikan adegan ini dari kejauhan, tiba-tiba menjadi panik. Pandangannya langsung terpaku pada sosok Kuda. Persepsi Kancil melayang ke Harimau, pemangsa licin yang biasanya dihuni hutan ini.

Sebelum Kancil sempat memutuskan untuk melarikan diri, Kuda berpaling, menangkap tatapan Kancil dengan ekspresi kebingungan.

"Hei, siapa kau?" sapa Kuda dengan wajah ramah.

Saat itu, Kancil mendapatkan gambaran baru. Kuda sepertinya lebih bersahabat daripada yang dibayangkannya. Meski begitu, Kancil merasa penting untuk tetap waspada.

"Hei, mengapa kau tampak begitu ketakutan?" tanya Kuda dengan perasaan heran.

"Sorry, ini pertama kalinya aku melihat makhluk sebesarmu," jawab Kancil pelan.

"Hahaha, memang badanku besar. Tapi, ada teman-temanku yang jauh lebih besar dariku," kata Kuda sambil tertawa lepas.

"Apakah kau seperti Harimau yang suka memangsa hewan lain?" tanya Kancil hati-hati.

"Oh, jadi itu alasannya kau takut? Tenang saja, aku bukan seperti Harimau. Lihatlah, makanan yang kunikmati ini hanyalah rumput," jawab Kuda sambil menunjuk tumpukan rumput di dekatnya.

Pandangan Kancil akhirnya melihat kebenaran. Kuda memang tengah memakan rumput. Rupanya, Kuda adalah hewan penggemar hijau seperti Sapi, Kambing, dan lainnya.

"Kupikir kau seperti Harimau. Oh, ya, aku adalah Kancil," kata Kancil sedikit tersipu.

"Aku Kuda. Kini, apakah kau merasa lebih tenang?" tanya Kuda dengan senyuman yang ramah. Wajahnya yang besar tidak lagi mengintimidasi. Ternyata Kuda, walaupun memiliki ukuran tubuh yang besar dan tinggi, hanya memakan rumput dan jauh dari kesan menakutkan yang Kancil bayangkan sebelumnya.

Begitu mereka berdua bercakap-cakap, waktu berjalan hingga senja datang. Kancil pun menyadari bahwa ia harus pulang.

"Aku harus pulang, Kuda. Ibu pasti mencemaskan aku kalau tidak pulang sekarang. Senang bisa mengenalmu. Mungkin besok kita bisa berbincang lagi?" pamit Kancil.

"Tentu saja, Kancil. Hati-hati di jalan ya," kata Kuda dengan kehangatan. Mereka berdua menjadi teman baru, dan Kancil kini tahu bahwa Kuda, walaupun berukuran besar, adalah makhluk yang baik hati dan tidak menakutkan seperti yang ia pikirkan sebelumnya.

9. Ulat dan Si Penerbang Warna-Warni
Ulat dan Si Penerbang Warna-Warni

Di bawah naungan pohon, ulat duduk sendirian, terpukul, sambil menatap langit yang penuh burung-burung beterbangan. “Aku iri pada mereka. Oh, andai saja aku juga punya sayap. Tapi bentuk tubuhku sangat sederhana," gumam Ulat dengan perasaan sedih.

Tiba-tiba, Kancil muncul, baru saja pulang dari pengembaraannya mencari makan. Ia mendekati ulat dengan penuh rasa ingin tahu, “Apa yang sedang kamu pikirkan, Ulat?”

Ulat mengangkat kepalanya dan menghela nafas. “Lihatlah burung-burung itu, Kancil. Mereka begitu anggun dan bebas, bisa terbang ke mana saja dengan indahnya.”

Kancil tersenyum dan berkata, “Betul, mereka memang sangat cantik. Namun, mengapa wajahmu tampak murung?”

Ulat mengedarkan pandangannya ke bawah, “Kubentuk tubuhku sederhana dan tak menarik. Aku juga tak punya sayap untuk terbang seperti mereka.”

Kancil menyentuh kepala ulat dengan lembut, “Siapa yang bilang tubuhmu tak menarik? Bagiku, kamu sangat cantik. Bahkan aku kalah cantik darimu,” ujar Kancil sambil tertawa.

Ulat menggelengkan kepalanya, “Tentu saja kau bilang begitu, Kancil. Kamu kan kancil jantan, haha!”

Kancil berusaha menghibur ulat, “Tidak apa-apa. Aku punya ide. Ayo, aku akan membawamu ke temanku yang tinggal di tepi sungai.”

“Baiklah,” Ulat menjawab antusias.

Bersama-sama, Kancil dan Ulat menuju tepi sungai. Ulat duduk di punggung Kancil, menikmati perjalanannya. Akhirnya, mereka tiba di tepi sungai yang penuh dengan keindahan.

“Wow, lihatlah mereka. Sungguh mempesona. Siapa mereka?” tanya Ulat, terpesona oleh kelompok binatang kecil yang beterbangan dengan sayap berwarna-warni.

Mendengar pertanyaan Ulat, Kancil tersenyum, “Mereka adalah kupu-kupu. Suatu saat, kamu juga bisa seperti mereka.”

“Tentu saja, itu hanya lelucon, Kancil,” sahut Ulat.

“Tidak, aku serius,” Kancil memanggil salah satu kupu-kupu dan memperkenalkannya kepada Ulat.

“Hai, Ulat. Aku Kupu-kupu. Biar aku tunjukkan sesuatu padamu,” kata Kupu-kupu, dan mereka berjalan menuju pohon yang berdaun lebat dan hijau. Di pohon itu, banyak ulat yang sedang menikmati daun-daunnya. Warna tubuh ulat-ulat itu mirip dengan Ulat.

Kupu-kupu menjelaskan, “Beberapa hari lagi, ulat-ulat ini akan membungkus diri mereka dengan kepompong. Dan nantinya, setelah beberapa waktu, mereka akan berubah menjadi kupu-kupu, sama seperti aku.”

Ulat tercengang, “Luar biasa! Jadi, aku pun bisa menjadi seperti kamu? Bisa terbang bebas dan indah?”

“Tentu saja. Namun, kamu harus banyak makan agar bisa tumbuh menjadi kupu-kupu yang cantik dan bebas terbang,” Kupu-kupu menjelaskan dengan gembira.

Ulat tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, “Wow, ini luar biasa! Aku akan menjadi kupu-kupu, Kancil!” seru Ulat. Kancil tersenyum bahagia, melihat perubahan ceria di wajah temannya yang dulunya sedih.

10. Kisah Sang Kakek Kura-kura
Kisah Sang Kakek Kura-kura

Di tengah kelompok cucunya yang duduk berkeliling, Kakek Kura-kura duduk dengan penuh kearifan. Segala mata tertuju padanya. Meskipun usianya telah lanjut, dia tetap memancarkan pesona yang mengagumkan. Dulu, di zaman yang telah berlalu, Kakek Kura-kura pernah menjadi pemenang dalam sebuah perlombaan lari yang epik. Dengan keberanian, dia mengalahkan Harimau, yang terkenal dengan kecepatannya.

Cerita ini membawa kita ke masa lalu, ke dalam hutan yang belum diberi nama Hutan Damai.

"Kakek, benarkah kakek menang?" tanya kura-kura kecil dengan kulitnya yang berkilau biru.

"Ya, itu adalah bagian dari kisah yang kalian dengar," jawab Kakek Kura-kura sambil tersenyum.

"Masya Allah!" seru semua cucu dengan kagum yang tulus.

Sungguh, kisah ini telah diulang ribuan kali. Namun, pesan yang terkandung di dalamnya selalu mempesona para kura-kura kecil. Mereka tidak pernah lelah untuk merasakannya lagi dan lagi.

Kakek Kura-kura tidak menang karena kecepatannya. Dia menang karena kesungguhannya. Walaupun langkahnya pelan, dia terus melangkah maju. Sebaliknya, Harimau penuh kesombongan. Dia meremehkan kura-kura dan mengira kemenangan sudah pasti.

Harimau berdiam diri, yakin bahwa dia akan dengan mudah mengalahkan Kakek Kura-kura. Namun, kesombongannya membuatnya tertidur pulas.

Dan pada akhirnya, perlombaan itu dimenangkan oleh Kakek Kura-kura. Harimau yang penuh kesombongan merasa malu. Sejak itu, dia belajar untuk tidak meremehkan siapapun.

"Ingatlah pelajaran dari kisah ini, anak-anakku. Meski langkahmu terasa lambat, teruslah berjalan dengan tekun!" pesan Kakek Kura-kura dengan bijak. Cucu-cucunya menyambut pesannya dengan kepala yang angguk-angguk, meresapi nilai-nilai kebijaksanaan yang telah diwariskan.

Apa Ciri-Ciri Cerita Fantasi?

Beberapa contoh ciri cerita fantasi antara lain:

  1. Mengandung hal-hal ajaib yang tidak terjadi di dunia nyata.
  2. Tokoh atau latar hanya karangan penulis saja dan tidak ada di dunia nyata.
  3. Biasanya memiliki tema keajaiban seperti sihir, hal supernatural, atau hal futuristik, mirip seperti cerita rakyat.
  4. Ide utama cerita mengikut daya khayal penulis.
  5. Cerita fantasi menggunakan latar yang tidak terbatas dimensi ruang dan waktu.
  6. Menggunakan bahasa yang variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan yang tidak menggunakan bahasa formal.

Apa saja Jenis-Jenis Cerita Fantasi?

Jenis cerita fantasi terbagi berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan kehidupan nyata, dan berdasarkan latar ceritanya.

Berdasarkan kehidupan nyata, cerita fantasi terbagi menjadi dua hal, yaitu cerita fantasi total dimana dalam cerita tersebut tidak ada hal yang sesuai dengan kehidupan nyata, dan cerita fantasi irisan, dimana dalam cerita tersebut masih ada beberapa hal yang sesuai dengan dunia nyata, seperti nama tempat, benda, atau hal-hal lainnya.

Lalu, berdasarkan latar belakangnya, cerita fantasi terbagi menjadi cerita fantasi sezaman, dan cerita fantasi lintas waktu. Cerita fantasi sezaman, merupakan cerita fantasi yang menggunakan satu latar waktu, seperti masa lalu, masa kini atau masa depan. Sementara cerita fantasi lintas waktu, di dalam cerita tersebut menggunakan berbagai latar waktu yang berbeda-beda.

Apa Manfaat Membacakan Cerita Fantasi Untuk Anak?

Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut.

  1. Menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan daya imajinasi pada anak-anak.
  2. Membantu anak-anak memahami nilai-nilai moral.
  3. Mendukung perkembangan sensorik dan kognitif pada anak.
  4. Melatih empati pada anak-anak.
  5. Meningkatkan rasa keingintahuan pada anak-anak.
  6. Meningkatkan pengetahuan dan kepribadian pada anak-anak.
  7. Bisa menjadi sebuah kebiasaan yang baik agar anak-anak tertarik untuk terbiasa membaca dan menulis.
  8. Bisa menjadi teman cerita pengantar tidur anak-anak.
  9. Meningkatkan hubungan sesama anggota keluarga.

Seperti yang telah dijelaskan pada salah satu manfaat dari cerita fantasi bagi anak-anak adalah dapat meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak, ada juga cara yang efektif yang bisa Yupiers coba untuk meningkatkan kedua hal tersebut.

Caranya adalah dengan mengunjungi Yupi Rainforest, dimana Yupi Rainforest adalah arena bermain anak-anak yang diadakan oleh Yupi, memiliki berbagai wahana yang seru dan bermanfaat bagi anak-anak, Yupi Rainforest memiliki beberapa wahana seperti wahana labirin, jembatan gantung, serta hujan permen.

Perlu Yupiers ketahui juga, membaca cerita fantasi akan semakin menyenangkan sambil menikmati beberapa camilan dari Yupi seperti Yupi Baby Bears, Yupi Milly Moos, dan masih banyak lagi camilan Yupi lainnya yang bisa Yupiers coba.

Itulah informasi mengenai contoh cerita fantasi yang menarik dan penuh pesan moral. Dengan demikian, cerita fantasi bukan sekadar hiburan semata, tetapi juga merupakan wahana yang memperkaya dunia imajinasi. Melalui kisah-kisah ajaib dan tak terduga, cerita fantasi memacu perkembangan daya kreatif dan membuka pintu petualangan dalam pikiran.

Seperti yang telah diuraikan, cerita fantasi menggambarkan dunia yang penuh imajinasi, di mana tokoh, alur, dan tema sering kali melintasi batas kenyataan. Semua ini memberikan manfaat lebih, tidak hanya dalam mengembangkan literasi kita, tetapi juga dalam merangsang perkembangan intelektual dan emosional kita juga. 

Semoga informasi tentang cerita dan contoh cerita fantasi anak dari Yumin kali ini bermanfaat untuk Yupiers ya! Jika rekomendasi di atas masih kurang, Yumin juga  masih punya informasi lain mengenai rekomendasi cerpen dan juga rekomendasi buku cerita anak bergambar.

Home Our Story Events Games Profile