menu
logo mobile
sound
Yupi's Good Talent Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Yupi Community Terms & Condition
Did you know ?

Maknai Hari Raya Idul Fitri Bersama Dengan Yupi Festive Lebaran!

Setiap tahunnya, setelah melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dengan cara menahan lapar dan haus selama satu bulan penuh, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri yang juga jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam kalender hijriah. 

Di Indonesia sendiri, Hari Raya Idul Fitri atau yang dikenal juga dengan Hari Lebaran, sering dirayakan dengan berbagai cara atau tradisi yang cukup menarik untuk dibahas.

Namun sebelumnya, apakah Yupiers sudah mengetahui bagaimana sejarah awal mula perayaan Hari Raya Idul Fitri, arti dan maknanya?

Untuk menjawab pertanyaan menarik tersebut, kali ini Yupi akan memberikan informasi lengkap tentang Hari Raya Idul Fitri disertai informasi menarik tentang berbagai cara dan tradisi dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.

Sejarah Awal Mula Idul Fitri

Pertama-tama, kita akan membahas tentang sejarah awal mula Hari Raya Idul Fitri. Sejarah Hari Raya Idul Fitri memiliki kaitan erat dengan dua peristiwa besar dalam sejarah umat Islam, yaitu peristiwa Perang Badar, dan Hari Raya masyarakat Jahiliyah

Perayaan Hari Raya Idul Fitri pertama kali digelar pada tahun kedua Hijriah, bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin pada Perang Badar. Seusai perang, secara tidak langsung kaum Muslimin merayakan kemenangan dengan gembira dan penuh rasa syukur.

Kemenangan ini juga dirayakan karena kaum Muslimin berhasil berpuasa selama satu bulan penuh. Perayaan ini kemudian terus berlanjut sampai saat ini.

Sementara untuk peristiwa kedua, terjadi sebelum agama Islam datang, dimana pada saat itu, kaum Arab Jahiliyah memiliki perayaan besar yang dilakukan selama dua hari dan dirayakan dengan cara mabuk-mabukan dan menari. Kedua perayaan besar kaum Arab Jahiliyah tersebut adalah Nairuz dan Mihrajan.

Kemudian setelah Rasulullah Nabi Muhammad S.A.W mendapatkan perintah untuk menyebarkan agama Islam dan kebenaran dari Allah S.W.T, Rasulullah Nabi Muhammad S.A.W kemudian mengganti hari perayaan tersebut menjadi Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan Rasulullah Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda sebagai berikut:

'An Anasi bin Malikin q?la k?na li-ahlil-j?hiliyyati yawm?ni f? kulli sanatin yal'ab?na f?him?. Falamm? qadima al-nabiyu ?all? All?hu 'alayhi wa-sallama al-Mad?nata q?la k?na lakum yawm?ni tal'ab?na f?him? wa-qad abdalakumull?hu bihim? khayran minhum? yawmal-Fi?ri wa-yawmal-A???.

Artinya: 

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: Kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain. Ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: Kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i).

Selain itu juga, juga Rasulullah Nabi Muhammad S.A.W dalam hadis lainnya memberikan peringatan agar tidak meniru perilaku kaum Arab Jahiliyah tersebut, sebagaimana Rasulullah Nabi Muhammad S.A.W bersabda sebagai berikut: 

'An 'Abdillahi bin 'Amrin q?la: man ban? f? bil?dil-a'?jimi fa?ana'a Nawr?zahum wa-Mihrj?nahum wa tashabbaha bihim ?att? yam?ta wa huwa ka??lik ?ushira ma'ahum yawmal-qiy?mah.

Artinya: 

Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda: Barang siapa membangun negeri kaum ajam (selain Arab), kemudian meramaikan hari-hari Nairuz dan Mihrajan mereka, serta meniru mereka hingga ia mati dalam keadaan seperti itu, maka ia akan dibangkitkan bersama mereka pada hari kiamat. (Imam al-Baihaqi, As-Sunanul Kubra, juz 9, halaman: 234)

Arti Idul Fitri

Idul Fitri dalam bahasa Arab berasal dari dua kata, yakni “Id” dan “Al-fitr”. Kata “Id” ini memiliki arti perayaan, dan kata “Al-fitr” memiliki arti berbuka puasa.Berdasarkan kedua kata tersebut, Idul Fitri secara bahasa memiliki arti perayaan berbuka puasa. 

Berbuka puasa dalam bahasa ini dimaksudkan untuk menyudahi puasa wajib yang sudah dilakukan selama satu bulan penuh pada bulan sebelumnya, yaitu pada bulan suci Ramadhan.

Hal inilah yang menjadi dasar salah satu sunnah untuk makan dan minum sebelum melakukan salat Idul Fitri walaupun hanya sedikit saja.

Sunnah tersebut juga didasari oleh sebuah hadis yang ditulis oleh Imam Jalaludin As-Suyuti di dalam kitabnya Al-Jâmi’us Shaghîr yang kemudian banyak diteruskan oleh para ulama, diantara adalah Al-Munawi, dalam hadis tersebut disebutkan sebagai berikut:

K?na l? yaghdu yawmal-Fi?ri ?att? ya'kul sab'a tamr?t.

Artinya:

“Adalah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam tidak pergi untuk melakukan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan tujuh buah kurma.” 

Makna Idul Fitri

Setelah mengetahui arti dari kata Idul Fitri, selanjutnya adalah makna Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri sering dikatakan memiliki makna kembali suci dan hari kemenangan setelah melakukan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada bulan suci Ramadhan.

Dari makna kembali suci inilah yang kemudian menjadi dasar salah satu tradisi menggunakan pakaian baru pada Hari Raya Idul Fitri. Namun hal tersebut hanyalah tradisi saja, makna yang lebih penting adalah anjuran untuk menambah ketaatan karena kembali suci setelah Hari Raya Idul Fitri tiba.

Sementara dari sisi spiritual, Hari Raya Idul Fitri juga memiliki makna sebagai waktunya untuk beramal dan berbagi berkah kepada seluruh umat dengan cara melakukan Zakat.

Lebih dalam lagi, dengan memahami makna Idul Fitri dapat membuat umat Muslim merasa selalu bersyukur kepada Allah S.W.T. 

Tradisi Idul Fitri di Indonesia

Informasi terakhir tentang Hari Raya Idul Fitri dari Yupi kali ini adalah beberapa tradisi yang dilakukan di Indonesia dalam merayakan hari kemenangan ini, berikut ini adalah beberapa tradisi tersebut.

Mudik ke Kampung Halaman

Tradisi Hari Raya Idul Fitri di Indonesia yang akan dibahas oleh Yupi adalah tradisi mudik ke kampung halaman. Tradisi ini dilakukan beberapa hari atau bahkan beberapa minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba.

Tradisi mudik ke kampung halaman ini bisa dikaitkan dengan kata “udik” yang memiliki arti kampung, desa, atau juga dusun. Sementara dalam istilah Jawa, mudik juga dapat diartikan sebagai singkatan dari “mulih dilik” yang memiliki arti pulang sebentar.

Dipilihnya Hari Raya Idul Fitri sebagai momen untuk kembali atau mudik ke kampung halaman juga adalah karena adanya hari cuti nasional atau hari libur nasional yang cukup panjang untuk Hari Raya Idul Fitri ini.

Membuat dan Memakan Ketupat

Tradisi Hari Raya Idul Fitri di Indonesia yang kedua adalah membuat atau memakan ketupat Lebaran.

Ketupat menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang sangat sering ada pada saat Hari Raya Idul Fitri tiba. Ketupat ini biasa disajikan dengan lauk pauk lainnya seperti rendang, opor, gulai, sambal goreng kentang , dan masih banyak lagi pilihan lauk pauk lainnya.

Tradisi memakan ketupat pada saat Hari Raya Idul Fitri ini bukan tanpa alasan, karena kata ketupat ini dikaitkan dengan bahasa Jawa, yaitu “ngaku lepat”, yang memiliki arti mengaku bersalah.

Menghidangkan ketupat pada Hari Raya Idul Fitri kepada para tamu yang datang ke rumah, atau memberikan kepada sanak saudara dapat menjadi simbol bentuk permintaan maaf. Lalu, menerima dan memakan ketupat dapat menjadi simbol penerimaan dan pemberian maaf.

Merayakan Malam Takbiran

Tradisi pada saat Hari Raya Idul Fitri yang selanjutnya adalah merayakan malam takbiran yang dilakukan pada malam hari tepat sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba.

Takbiran adalah kegiatan yang dilakukan dengan cara berkeliling sambil mengumandangkan takbir dan menabuh bedug dengan meriah. Tradisi takbiran ini bisa dikatakan yang paling unik di Indonesia, karena biasanya, setiap daerah di Indonesia memiliki pawai takbiran yang berbeda-beda, satu dengan yang lainnya, tergantung tradisi dari daerahnya tersebut.

Tradisi takbiran ini juga menunjukan semangat dan kebersamaan antara sesama umat Muslim dalam merayakan tibanya Hari Raya Idul Fitri. Bagi Yupiers yang melakukan takbiran saat Hari Raya Idul Fitri tiba, jangan lupa memperhatikan juga pengguna jalan lainnya, agar tidak sampai mengganggu mereka ya.

Halal bi Halal dan berbagi THR

Inilah salah satu tradisi Hari Raya Idul Fitri yang bisa dikatakan paling ditunggu di Indonesia, yaitu melakukan halal bi halal dan berbagai THR atau Tunjangan Hari Raya.

Halal bi halal atau melakukan silaturahmi ini adalah tradisi melakukan kunjungan dari satu rumah ke rumah lainnya, mulai dari rumah keluarga, sahabat, atau tetangga untuk saling memaafkan dan merayakan tibanya Hari Raya Idul Fitri.

Pada beberapa daerah, tradisi halal bi halal ini juga sering dilakukan dengan cara sungkeman atau menyalami orang tua, atau anggota keluarga yang lebih tua.

Lalu untuk tradisi berbagai THR atau yang dikenal juga dengan nama salam tempel, biasa dilakukan oleh orang dewasa yang telah memiliki penghasilan kepada anak-anak yang masih kecil dengan cara memberikan amplop yang berisi sejumlah uang.

Tradisi berbagi THR ini tidak terlepas dari hak pekerja yang diberikan oleh perusahaannya menjelang tibanya Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan ketetapan pemerintah.

Berbagi parcel atau Hampers Lebaran

Tradisi Hari Raya Idul Fitri yang terakhir akan dibahas oleh Yupi adalah berbagai parcel atau hampers Lebaran. Berbagi parcel atau hampers memiliki makna sebagai bagian dari bersilaturahmi kepada keluarga, saudara, teman-teman atau orang disekitar. 

Tradisi ini kini sudah sangat populer di Indonesia, dalam sebuah parcel atau hampers bisa diisi berbagai macam hal yang menarik mulai dari camilan, kue, makanan lainnya sampai barang-barang tertentu.

Lalu untuk membantu Yupiers mendapatkan parcel atau hampers terbaik, Yupiers bisa memilih memberikan Yupi Festive Idul Fitri kepada keluarga, saudara, teman-teman, sampai orang sekitar.

Yupi Festive Lebaran

Yupi Festive Idul Fitri ini adalah hampers yang berisi berbagai permen gummy yang enak dan pastinya lezat dari Yupi. Berbagai permen gummy dari Yupi tersebut adalah mulai dari Yupi Strawberry Kiss, Yupi Burger dan masih banyak lagi permen gummy dari Yupi lainnya.

Baca juga: 9 Ide Bingkisan Lebaran Idul Fitri Paling Berkesan

Itulah beberapa informasi tentang Hari Raya Idul Fitri dari Yupi kali ini, mulai dari sejarah awal mula Hari Raya Idul Fitri yang berasal dari dua hal, yaitu Perang Badar dan perayaan kaum Arab Jahiliyah, arti, makna sampai beberapa tradisi Hari Raya Idul Fitri di Indonesia seperti mudik ke kampung halaman, makan ketupat, sampai berbagi parcel atau hampers.

Semoga informasi tentang Hari Raya Idul Fitri dari Yupi kali ini bisa bermanfaat untuk Yupiers ya, dan selamat merayakan Hari Raya Lebaran.

Home Our Story Events Games Profile