Ketika anak memasuki usia sekolah, maka biasanya mereka akan mulai belajar tentang puisi. Puisi adalah salah satu karya sastra yang sangat terkenal, karena biasanya puisi ini mengungkapkan sebuah perasaan atau menggambarkan suatu kondisi yang dialami oleh penulisnya.
Tema yang sering dipilih untuk puisi anak adalah tentang kebersamaan keluarga, kasih sayang keluarga, lingkungan sekitarnya, teman-temannya, perjuangan pahlawan dan mungkin masih banyak lagi.
Membuat puisi bagi anak-anak mungkin terdengar sulit, karena itu kali ini Yumin akan memberikan beberapa contoh puisi anak yang menarik untuk dibaca, simak informasi selengkapnya ya.
Apa itu Puisi?
Puisi adalah karya sastra yang menekankan imajinatif penyairnya. Puisi ini bukan hanya sekedar merangkai kata agar terlihat indah, tapi ada makna di dalam setiap puisinya. Pemilihan kata dalam sebuah puisi tidak bisa sembarangan atau asal saja, tapi lebih daripada itu. Penentuan untuk setiap kata dalam setiap puisi perlu proses berpikir agar setiap katanya bermakna.
Selanjutnya, bahkan tidak hanya dari kata-katanya saja, pembawaan atau pada saat kita membacakan puisi juga sangat berpengaruh agar rasa, pesan dan makna yang tertulis dalam puisi tersebut bisa tersampaikan kepada pembacanya.
Setelah mengetahui tentang pengertian puisi, berikut ini adalah beberapa contoh puisi anak tentang kebersamaan keluarga dari Yumin.
Pelukan Ayah dan Ibu
Saat pagi datang bersinar cerah,
Ayah tersenyum, Ibu pun ramah.
Sarapan hangat di atas meja,
Kami duduk bersama, penuh bahagia.
Ayah bercerita, Ibu tertawa,
Aku mendengarkan dengan mata berbinar.
Walau sederhana hari-hari kami,
Peluk mereka membuat hati ini damai sekali.
Tak perlu hadiah, tak perlu pesta,
Asal bersama, semuanya terasa sempurna.
Terima kasih Ayah, terima kasih Ibu,
Kasih sayang kalian selalu kurindu.
Hari Minggu di Rumah Nenek
Hari Minggu kami ke desa,
Menjumpai Nenek yang ceria.
Di beranda kami duduk bersila,
Mendengar cerita zaman dahulu kala.
Ibu membantu menanak nasi,
Ayah menimba air di sumur sisi.
Aku dan adik bermain layang,
Tertawa riang di bawah terang.
Nenek membuatkan teh manis hangat,
Kami minum bersama penuh semangat.
Walau hanya satu hari saja,
Namun kenangan ini takkan sirna.
Bersama di Hari Hujan
Hujan turun dari langit kelabu,
Angin berbisik lembut membelai jendela.
Kami duduk di ruang tamu,
Bersama keluarga tercinta.
Ibu membacakan dongeng lama,
Ayah menyelipkan candaan lucu.
Aku dan adik menyimak bersama,
Hangatnya rumah, hatiku pun penuh rindu.
Tak ada tempat yang lebih indah,
Selain di pelukan orang yang aku cinta.
Meski hujan tak juga reda,
Cinta keluarga tak pernah sirna.
Makan Malam Bersama
Mentari tenggelam di balik awan,
Ayah pulang membawa senyuman.
Ibu memanggil dari dapur tercinta,
“Makan malam sudah siap, yuk bersama!”
Kami duduk melingkar rapi,
Ada sup hangat dan nasi putih.
Adik berseru lucu dan ceria,
Semua tertawa, hati pun bahagia.
Tak hanya rasa enak di lidah,
Tapi hangat kasih yang tak pernah lelah.
Setiap suap, setiap tawa,
Adalah cinta yang sederhana, tapi bermakna.
Berlibur Bersama Keluarga
Kami pergi naik kereta,
Menuju kota di ujung peta.
Ayah tersenyum, Ibu bersenandung,
Aku dan adik saling berpeluk riang.
Kami berjalan menyusuri taman,
Makan es krim di bawah awan.
Foto bersama penuh tawa,
Kenangan indah tak terlupa.
Bukan soal ke mana perginya,
Tapi dengan siapa kita melangkah.
Bersama keluarga tercinta,
Setiap detik terasa istimewa.
Menonton Film Bersama
Malam tiba, bintang pun bersinar,
Kami duduk di ruang yang hangat dan lebar.
Ayah memilih film petualangan,
Ibu membawa popcorn buatan tangan.
Aku dan adik berselimut satu,
Tertawa bersama, mataku pun berbinar.
Layar bersinar, cerita berganti,
Tapi pelukan keluarga yang paling berarti.
Film selesai, tapi kami tetap di sini,
Berbagi cerita sebelum tidur nanti.
Menonton film mungkin hal biasa,
Tapi jadi luar biasa karena cinta keluarga.
Baca Juga: 10 Cerita Fiksi Pendek Penuh Pesan Moral!
Ulang Tahunku di Rumah
Hari ini aku sangat gembira,
Balon warna-warni hiasi jendela.
Ibu membuat kue rasa cokelat,
Ayah meniup balon sambil bersenandung hangat.
Adik kecil memberi pelukan manis,
Lilin menyala di atas kue manis.
Kami bernyanyi bersama-sama,
Tertawa riang penuh sukacita.
Tak perlu pesta di tempat mewah,
Cukup keluarga yang hadir dengan cinta.
Hari ulang tahunku jadi sempurna,
Karena dirayakan bersama keluarga tercinta.
Bermain di Halaman Rumah
Sore hari saat matahari redup,
Aku dan adik melompat penuh semangat.
Ayah membawa bola kesayangan,
Ibu duduk sambil tersenyum di ayunan.
Kami berlari, tertawa riang,
Mengejar bayangan yang datang dan hilang.
Tak terasa waktu berjalan cepat,
Langit berubah menjadi jingga hangat.
Meski hanya di halaman kecil,
Kebahagiaan terasa begitu adil.
Bersama keluarga di waktu senggang,
Hati terasa hangat dan tenang.
Belajar Bersama Ayah dan Ibu
Saat tugas sekolah datang menanti,
Aku tak pernah merasa sendiri.
Ayah duduk di sampingku sabar,
Ibu menjelaskan dengan suara lembut benar.
Kami membaca buku bergambar lucu,
Menghitung angka satu sampai seribu.
Jika aku bingung, mereka tersenyum,
Membantuku hingga hatiku pun maklum.
Belajar jadi terasa menyenangkan,
Karena ada cinta yang menenangkan.
Ayah dan Ibu, terima kasih selalu,
Kalian guru terbaik dalam hidupku.
Menjelang Tidur
Malam tiba, bintang pun bersinar,
Suasana rumah terasa benar-benar damai.
Ibu membacakan dongeng pengantar,
Ayah mengusap rambutku yang mulai lelah.
Adik sudah terlelap di pelukan,
Aku pun mulai pejamkan mata perlahan.
Peluk hangat, doa yang tulus,
Membuat mimpi terasa manis dan mulus.
Di dalam tidur, aku tahu pasti,
Cinta keluarga selalu menemani.
Besok pagi aku akan tersenyum,
Siap menyambut hari dengan hati yang maklum.
Baca Juga: 10 Kumpulan Cerpen Anak Singkat, Lucu & Edukatif [Terbaru]
Itulah beberapa contoh puisi anak tentang kebersamaan keluarga dari Yumin kali ini. Semoga contoh puisi anak dari Yumin kali ini bermanfaat untuk Yupiers ya.