× Back To Yupiland
Artikel YGT
Parenting

Dukung Bakat Olahraga Anak Dengan Hal Ini

Setiap anak memiliki sifat serta bakat yang berbeda tiap individunya. Hal ini tentu harus dipahami orang tua agar tetap mendukung bakat yang ada pada anaknya. Beberapa anak ada yang memiliki bakat dalam hal akademik, ada pula yang memiliki bakat dalam kinestetik sehingga terlihat sangat menonjol dalam olahraga. Lalu, apa yang harus orang tua lakukan saat anak telah terlihat memiliki bakat olahraga sejak dini?


Langkah Mendukung Bakat Olahraga Anak


  1. Pahami Bakat Anak

Anak dengan bakat olahraga seringkali mudah merasa bosan jika hanya duduk diam di dalam kelas. Hal ini bukan berarti anak bodoh, hanya saja ia memiliki kecerdasan yang berbeda. Anak akan lebih bersemangat jika ia melakukan aktivitas di luar ruang, apalagi melakukan olahraga yang disukainya. Peran orang tua di sini sangat penting, jangan pernah meremehkan anak jika ia tidak berprestasi dalam hal teori. Bantu anak untuk berprestasi di luar kelas agar anak tetap percaya diri.


  1. Fokus Latihan

Bakat olahraga yang ada pada anak harus didukung dengan latihan yang rutin dan serius. Untuk bisa berprestasi dalam bidang olahraga memang dibutuhkan proses dan kerja sama antara anak dan orang tua, latihan keras boleh namun tetap harus menyenangkan. Prestasi yang diraih anak tidak cukup dalam satu atau dua kali latihan, jadi hargailah setiap proses yang dilakukan oleh anak.


  1. Jaga Pola Makan

Saat melakukan olahraga, anak memerlukan stamina yang lebih dibanding anak lain yang tidak banyak gerak. Jangan berharap anak menjadi seorang olahragawan yang hebat jika makanan yang masuk ke dalam tubuhnya tidak dijaga, kurangi fast food dan makanan instant karena akan berpengaruh pada kondisi anak. Kandungan karbohidrat, protein, mineral dan vitamin harus diperhatikan dengan baik.


  1. Temani Anak

Dukungan orang tua saat anak bertanding olahraga sangat diperlukan. Ketika anak bertanding, ada baiknya untuk fokus menyemangati dengan sorak sorai daripada sekadar merekam video. Kehadiran orang tua yang selalu ada untuk menanyakan kondisi fisik setelah pertandingan juga sangat berpengaruh bagi kondisi psikologi anak.


  1. Belajar dari Kesalahan

Membiarkan anak belajar dari kesalahannya sendiri lebih penting dibanding mendikte dan mengkritisinya secara terus menerus. Dengan membiarkannya, anak akan memproses setiap kesalahannya dan belajar untuk bangkit dari kegagalannya. Mengkritisi anak secara berlebihan juga bisa membuat mental anak jatuh. Bukannya bersemangat, anak justru bisa menjadi malas melakukan olahraga lagi karena takut dikritisi dan didikte.



Berbagai macam club olahraga saat ini sudah banyak, meskipun anak tidak memiliki bakat lebih di bidang olahraga, tidak ada salahnya untuk ikut club olahraga. Karena dengan olahraga yang menyenangkan dan disukai anak juga bisa memberikan banyak manfaat baginya, apalagi saat masa pertumbuhan.

Artikel lainnya

Parenting

Quote Of The Day . . .

Parenting

Moms Perlu Tahu, Ini M . . .

Parenting

Jangan Dianggap Sepele . . .