× Back To Yupiland
Artikel YGT
Parenting

Yuk  Ajarkan Anak Cara Berpikir Kritis dengan Hal-hal Berikut

Hai Yupiers , berpikir kritis adalah kemampuan yang harus dibiasakan pada anak. Meski begitu, biasanya anak mulai menjadi lebih kritis ketika mulai memasuki masa keemasan (0 – 6 tahun). Tahukah Yupiers, pada masa ini, anak mulai gemar bertanya tentang hal-hal baru yang dilihat dan didengar.

Berpikir dengan kritis nantinya tidak hanya mendukung keberhasilan saat belajar, namun juga saat sudah bekerja ketika dewasa. Sederhananya, berpikir kritis dapat digambarkan sebagai proses mengulas informasi untuk memutuskan atau membuat solusi yang tepat bagi para Yupiers.

Yupiers, Anak yang mempunyai pemikiran kritis akan mencari tahu dan menceritakan banyak hal berkat rasa keingintahuan alaminya. Yang menjadi tantangan bagi Yupiers adalah bagaimana cara mendidik anak agar dapat mengembangkan potensinya hingga mereka dewasa.

Nah, berikut ini adalah sejumlah tips yang bisa Yupiers coba untuk melatih anak-anak berpikir kritis sejak dini :

Berikan kesempatan anak bermain

Dengan bermain, anak-anak mempelajari banyak hal baru dan mengembangkan imajinasinya. Yupiers tidak harus selalu membelikan mainan buatan pabrik yang mahal lho. Yupiers dapat memberikan kesempatan pada anak untuk bermain dan mengamati lingkungan rumah mulai dari bermain tanah, berhujan-hujan ria, bermain gelembung sabun, berinteraksi dengan hewan peliharaan, dan masih banyak lagi.

Tahukah Yupiers, bahwa Anak-anak adalah pengamat yang jagoan, mereka akan mengajukan banyak pertanyaan seputar beragam hal yang mereka amati.

Kenalkan cara pandang yang berbeda

Yupiers dapat mengenalkan pada anak agar bisa memandang suatu permasalahan dari beragam sudut pandang yang berbeda. Yupiers, pola pikir yang lebih terbuka ini tidak hanya akan membantunya berpikir kreatif, tidak mudah menyerah dalam mencari solusi, juga melatih menghormati perbedaan pendapat dengan orang lain.

Menunjukkan hubungan sebab akibat

Dengan menunjukkan hubungan sebab akibat suatu masalah yang terjadi maka Yupiers dapat membangun landasan berpikir pada anak. Anak akan dapat mengerti suatu proses yang akan mengawali sebuah kejadian. Usahakan Yupiers tidak memberikan jawaban langsung tetapi dengan kembali bertanya kepada anak agar mereka terlatih menemukan jawabannya sendiri.

Seperti contohnya ketika anak bertanya, “Mengapa kita tidak diperbolehkan menebang pohon di hutan?” Yupiers dapat menjawab dengan “Bagaimana jika hutannya gundul lalu terjadi hujan yang sangat lebat, siapa yang akan menyerap air kedalam tanah kalau bukan akar pohon?”

Memberi kesempatan anak untuk bertanya

Dengan Yupiers memberikan kesempatan bertanya lebih banyak kepada anak, ini dapat memuaskan rasa ingin tahunya akan sesuatu. Alih-alih merasa kesal saat anak banyak bertanya, Yupiers justru perlu memberikan kesempatan anak untuk bertanya sebanyak mungkin.

Meskipun kedengarannya pertanyaan yang diajukan oleh Yupiers sepele, bisa jadi bagi anak itu merupakan pertanyaan yang penting untuk diketahui. Yupiers sebaiknya merespon pertanyaan tersebut dengan bijak dan sedikit memberinya penjelasan sesuai dengan pemahaman anak.

Dengan pertanyaan balik yang sederhana tersebut, dapat membuat anak menjadi lebih kritis. Sebab secara tidak langsung ia tahu jika adik bayi keluar dari ibunya saat dilahirkan.

Biarkan anak mencari referensi sendiri

Yupiers dapat mengajari anak agar tidak mudah puas dengan satu sumber informasi saat menjawab sebuah pertanyaan. Dan Yupiers dapat mengajak anak untuk mencari sumber informasi lainnya agar ia punya pilihan dalam menjawab.

Contohnya saat anak ingin memastikan arti suatu kata dalam bahasa Inggris.

Yupiers dapat menjawab “Coba kamu cari di kamus atau di Google Translate, atau kamu juga bisa bertanya dengan kakak, mungkin saja kakak mengetahuinya.”

Jangan menghakimi

Ketika anak membuat kesalahan, sebaiknya Yupiers jangan langsung menghukum atau memarahinya. Tanyakan saja mengapa ia melakukan kesalahan tersebut, dan apa tujuan mereka melakukannya dengan penyampaian yang lembut agar anak merasa lebih terbuka.

Mengajarkan anak berpendapat

Tahukah Yupiers, mengemukakan pendapat bukanlah hal yang mudah, terkadang seseorang harus mempunyai rasa kepercayaan diri dan keberanian untuk dapat menyampaikan pendapatnya. Mengajari anak untuk berpendapat sejak dini sangat penting, karena pelajaran ini bisa saja diterapkan saat anak bersekolah dan dalam bermasyarakat. Yupiers dapat mengajari anak untuk berpendapat dengan jelas, baik dan tetap sopan.

Mendengarkan dan menganalisis cerita

Ketika Yupiers usai membacakan cerita atau menonton film bersama, latih mereka dengan meminta menceritakan kembali apa yang sudah mereka dengarkan. Tanyakan bagaimana pendapat si anak mengenai isi cerita dan tokohnya dan pesan apa yang bisa mereka ambil.

Yupiers, permen Yupi yang memiliki banyak warna, kenyal, dan seru! Bentuknya yang berbagai macam juga, dapat menemani Yupiers dalam mengajarkan anak berbagai hal dengan suasana yang lebih ceria dan yupiness.

Dan… seperti Yupi yang kenyalnya selalu bikin happy, harapannya semoga Yupiers dapat selalu bersemangat mendidik anak anak dengan kegiatan mengasah pola pikir dalam mengemukakan pendapat dan dalam menambah ilmu pengetahuan mereka agar bisa berprestasi disegala bidang. Karena dengan berprestasi dan berilmu pengetahuan yang luas , anak anak bisa menunjukkan, menceritakan bakat dan kemampuan mereka pada dunia.

Jadi tunggu apa lagi Yupiers, ayo tunjukkan bakat kalian di Yupi’s Got Talent 2022. Karena ini saatnya kamu menjadi bintangnya Yupi ,dalam kategori Story Telling!

Ayo, pantengin terus info secara detail mengenai schedule acara, bagaimana step registrasi dan lain – lain di website Yupi www.yupiland.com/ygt

Sumber: https://www.ruangmom.com/cara-ajarkan-anak-berpikir-kritis.html

Artikel lainnya

Parenting

Quote Of The Day . . .

Parenting

Moms Perlu Tahu, Ini M . . .

Parenting

Jangan Dianggap Sepele . . .